Produksi peta dasar skala detail secara garis besar terbagi atas beberapa tahapan. Mulai dari tahap penyiapan citra yang menjadi bahan dasar proses pemetaan, tahap ekstraksi atau digitasi, serta tahapan pengelolaan basis data dan pengisian informasi atribut.
Catatan teknis ini akan berfokus kepada sekuensi dalam proses ekstraksi unsur peta dasar skala detail. Tahap ekstraksi dilaksanakan setelah citra dasar yang digunakan sesuai baik secara temporal maupun secara teknis dalam konteks memenuhi tujuan penyusunan peta dasar yang akan diproduksi.
Tahap ekstraksi unsur peta dasar dapat dilaksanakan secara pararel dengan tahap pengelolaan basis data dan pengisian informasi atribut, dengan urutan pelaksanaan yang paling mungkin dilaksanakan secara efisien.
Sekuen dalam proses ekstraksi unsur peta dasar skala detail memiliki nilai penting tersendiri terkait hubungan antar unsur, kompleksitas unsur, dan pertimbangan logis kenampakan objek di permukaan bumi.
Unsur yang pertama diekstraksi adalah unsur bangunan. Unsur bangunan memiliki geometri poligon yang diinterpretasi dari kenampakan atap. Interpretasi unsur bangunan berasosiasi dengan kenampakan jalan dan bentuk dari atap bangunan yang relatif nampak persegi dan menyiku. Unsur bangunan juga bersifat soliter karena secara strata penutup lahan berada di paling atas dari keseluruhan kenampakan. Unsur bangunan diekstraksi di awal juga dengan pertimbangan sifat relasi antar unsurnya yang tidak mempengaruhi geometri hasil ekstraksi dari unsur lain, melainkan hanya berpengaruh terhadap unsur penutup lahan.
Setelah ekstraksi unsur bangunan, proses ekstraksi dilanjutkan dengan ekstraksi unsur jalan dan sungai. Kedua unsur ini terbilang mudah untuk diinterpretasi berdasarkan bentuk dan warnanya. Unsur jalan dan sungai memiliki bentuk memanjang dan akan membagi luasan wilayah yang dipetakan menjadi segmen-segmen berukuran lebih kecil, sehingga kemudian kedua unsur ini memiliki pengaruh signifikan terhadap unsur penutup lahan yang akan dikerjakan paling akhir. Kompleksitas ekstraksi unsur jalan dan sungai terletak pada kebutuhan ekstraksi sebagai poligon dan juga ekstraksi sebagai garis tengah dari kedua kenampakan tersebut.
Unsur penutup lahan dikerjakan paling akhir, setelah direduksi kenampakan bangunan, jalan, dan sungai. Unsur penutup lahan yang mayoritas belum diekstraksi adalah penutup lahan bervegetasi. Ekstraksi unsur penutup lahan bervegetasi terbilang sangat kompleks pada tahapan interpretasi maupun digitasinya. Diperlukan pengetahuan terstandar untuk mampu menginterpretasi penutup lahan bervegetasi. Seluruh kunci interpretasi dibutuhkan pengetahuannya dalam konteks interpretasi penutup lahan bervegetasi.
Ekstraksi unsur penutup lahan berangkat dari segmen yang terbentuk karena kenampakan jalan dan sungai yang sudah diekstraksi sebelumnya. Keberadaan unsur bangunan juga akan membantu dalam menginterpretasi pekarangan. Interpretasi lebih lanjut akan lebih fokus kepada kenampakan penutup lahan tidak terbangun yang memiliki kerumitan tersendiri.
Setelah rangkaian sekuen proses ekstraksi selesai, proses produksi peta dasar dapat dilanjutkan dengan tahap penyelarasan unsur toponim. Penyelarasan unsur toponim akan lebih berfokus kepada kenampakan komplek bangunan, pemenggalan sungai dan jalan sesuai tiponim masing-masing, serta peletakkan unsur toponim pada kenampakan yang dipetakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H