Sejak dahulu, peta merupakan media informasi yang di dalamnya tersaji atas adanya muatan sains yang dipadukan dengan muatan seni dalam konteks estetika penyajiannya.Â
Seiring berjalannya waktu, peta kemudian bergeser baik dari sisi pembuatan, distribusi, hingga pemanfaatannya menjadi produk peta digital.Â
Peta digital semakin jelas memiliki kaitan dengan nilai-nilai desain antarmuka pengguna(User Interface/UI) dan pengalaman pengguna (User Experience/UX).Â
Kombinasi komponen UI dan UX dalam mengkonsumsi peta digital kemudian juga akan mempengaruhi seberapa efektif kegunaan peta sebagai media informasi visual untuk menyampaikan data, informasi, maupun pengetahuan kewilayahan.
Peta digital pada umumnya dikonsumsi sebagai peta web standar dengan kenampakan frame peta, panel layer, legenda dinamis, serta beberapa widget dengan berbagai utilitas.Â
Format ini telah digunakan dan tetap dapat berfungsi optimal hingga sekarang. Input UI dan UX yang relatif lebih modern dapat membawa produk peta digital untuk lebih menarik maupun hingga optimalisasi konsumsi informasi yang dapat dilakukan oleh pengguna.
Rancangan UI yang ideal berada pada kombinasi pengetahuan mengenai desain dan data. UI pada produk peta digital harus menyeimbangkan informasi yang ingin disampaikan dengan kenampakan visual yang kemudian berujung kepada interaksi berkualitas dari pengguna. Tujuan telaah UI pada peta digital adalah mencapai pengalaman pengguna yang optimal.Â
Aspek vital dalam konteks merancang UX untuk peta digital adalah memiliki pemahaman tentang pengguna (audiens). Karakteristik pengguna, tujuan penggunaan, hingga keberadaan pembanding kemudian dapat digunakan untuk memprediksi dan memenuhi kebutuhan niche pengguna, sehingga tujuan untuk  memberikan pengalaman pengguna yang optimal dapat tercapai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H