Mohon tunggu...
Rozana Vatkhi
Rozana Vatkhi Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Hanya Betina, yang melawan kerasnya dunia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dari "Jagendis" untuk Desa Keji

19 Agustus 2019   16:46 Diperbarui: 19 Agustus 2019   17:03 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jamu dipercaya menjadi obat tradisional khas Indonesia. Berkat khasiatnya yang tidak kalah dengan obat apotek dapat menyembuhkan beberapa penyakit dan menjadikan tubuh lebih sehat. Jamu, memang identik dengan rasanya yang pahit. Meski pahit, jamu menjadi obat alternatif bagi beberapa orang yang takut ke dokter. Maka dari itu jamu masih menjadi jalan keluar untuk menyehatkan tubuh.

Jamu gendong adalah budaya berjualan jamu yang saat ini sudah sulit ditemukan. Mengapa? Karna banyak penjual jamu yang memilih menggunakan motor, ataupun memilih membuka warung sendiri tanpa harus berjalan untuk berjualan. Tidak bagi beberapa warga Desa Keji, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang yang tetap melestarikan budaya berjualan jamu dengan cara menggendong bakul berisi botol khas yang digunakan untuk berjualan jamu. 

Dalam berjualan jamu gendong dengan jamu yang siap minum memiliki resiko. Dimana resiko itu merugikan para penjual jamu gendong, yaitu jamu cepat akan basi dua hari setelah dibuat. Akan keresahan para penjual jamu gendong tersebut, mahasiswa KKN UNNES Alternatif 2A memiliki jalan keluar yang dapat meringankan beban para penjual jamu dalam berjualan jamu. Mahasiswa KKN memberikan edukasi pembuatan jamu gendong instan untuk para penjual jamu yang berada dalam Dusun Suruhan, Desa Keji. 

Edukasi dilakukan dalam satu minggu yang dimulai hari Selasa (12/8/19) dengan mengundang Dra. Dyah Nurani Setyaningsih M.Kes sebagai pemateri dalam edukasi jamu gendong instan, dengan peserta 10 orang penjual jamu gendong. Setelah satu hari diisi materi dan sedikit praktek dengan Bu Dyah.

Hari berikutnya sampai pada hari Senin (19/8/19) praktek pembuatan jamu gendong instan berupa bubuk. Walau dalam edukasi yang sangat sederhana dan membutuhkan waktu yang lama dalam proses mengristalnya cairan menjadi bubuk, tetapi para peserta tetap antusias dan sabar walau ada beberapa peserta yang gagal dalam pembuatan bubuk instan jamu tersebut. Produk jamu instan terdiri dari jamu beras kencur, jahe, temulawak dan kunyit. Para peserta menamain produk mereka dengan sebutan JAGENDIS (Jamu Gendong Instan).

Dokpri
Dokpri

Tidak berhenti pada praktek pembuatan saja, mahasiswa KKN juga memberikan edukasi tambahan perihal pengemasan produk dan pemasaran dengan digital marketing. Mahasiswa KKN mengajak para penjual jamu agar tidak ketinggalan dalam menjual produk jamu gendong instannya. Mereka tetap dapat menjual jamu dengan berkeliling, kemudian dapat juga menjualnya dengan cara online melalui beberapa toko online shop yang sudah ramai digunakan masyarakat luas.  Dengan begitu resep khas dari jamu gendong instan Dusun Suruhan Desa Keji dapat dikenal masyarakat luas. 

Jamu memang minuman tradisional, tetapi banyak cara untuk menjadikan jamu menjadi minuman modern. 

Dusun Suruhan, Desa Keji, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang.

KKN UNNES ALTERNATIF 2A 2019

ig :@kknunnes_desakeji

      @desakeji

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun