Mohon tunggu...
Politik Pilihan

Perkuat Imunitas Masyarakat dari Propaganda Terorisme

19 Desember 2015   13:27 Diperbarui: 19 Desember 2015   14:04 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kita patut bersyukur karena situasi di negara kita cukup kondusif, kondisi demokrasi dan hubungan antara umat beragama Indonesia semakin membaik. Bahkan boleh dibilang kondisi demokrasi di nusantara semakin hari semakin menunjukkan hasil yang positif, termasuk toleransi antarumat agama juga semakin meningkat.

Meski begitu, kita tetap perlu waspada dan mawas diri karena potensi-potensi kekerasan tetap ada. Pemerintah dan instansi terkait termasuk seluruh elemen masyarakat harus selalu meningkatkan kewaspadaan dengan memperkuat imunitas warga dari berbagai provokasi dan propaganda kekerasan serta kebencian yang biasanya menjadi titik awal terorisme.

Biasanya kelompok radikal terorisme ini mengusung nama agama, yang sejatinya aksi dan tindakan mereka bertentangan dengan agama. Mereka menyelewengkan istilah-istilah agama seperti jihad untuk maksud yang salah. Maka kita perlu memahami bahwa terorisme dimanapun berada baik di dalam negeri maupun di luar negeri, tidak pernah bisa dijustifikasi sebagai tindakan kelompok beragama.

Karena itulah, tidak hanya pada tidak lokal, justru secara global, dunia harus terus-menerus menguatkan perdamaian dan pemajuan hak asasi manusia, sebagai salah satu cara mencegah reproduksi teroris baru.

Seperti contoh aksi terorisme yang terjadi di Paris beberapa waktu lalu yang menewaskan ratusan jiwa dan ratusan orang terluka. Aksi teror itu tentu tidak bisa dibenarkan dengan alasan apapun, apalagi mengatasnamakan agama. Sebab tindakan tersebut dinilai telah menghancurkan rasa kemanusiaan. Aksi penembakan dan pemboman itu telah merusak perdamaian dunia.

Seluruh umat manusia di dunia dan semua umat beragama pastinya mengutuk tindakan tersebut. Kita harus tegas bahwa herbuatan yang penuh kekerasan seperti itu tidak boleh ditoleransi atasnama apapun. Kita harus menjunjung tinggi nilai-nilai perdamaian dan memandang bahwa tindakan tersebut merupakan perbuatan yang fasad fil-ardl, pengrusakan di muka bumi.

Tragedi itu sungguh merusak rasa kemanusiaan dan biadab. tragedi teror tersebut tidak dikait-kaitkan dengan agama apapun. Karena tak ada satupun agama di dunia ini yang mengajarkan umatnya untuk melakukan teror apalagi membunuh sesama manusia.

Dalam konteks di Indonesia, pihak kepolisian terus melakukan langkah antisipasi tindak terorisme. Salah satu upaya langkah antisipasi itu dilakukan Polri dalam bentuk menambah personel keamanan di tiap-tiap kedutaan besar negara asing dan mendeteksi kemungkinan keterkaitan jaringan teroris di Indonesia dengan peristiwa Paris. 

Ya, pengamanan secara fisik terus ditingkatkan baik yang tertutup maupun terbuka. Pihak kepolisian juga meningkatkan deteksi terhadap gerakan-gerakan jaringan yang selama ini terdeteksi. Kita tentu perlu memberi apresiasi atas langkah-langkah tersebut.

Kita perlu terus menjalin komunikasi yang positif dan proaktif dengan berbagai pihak untuk meningkatkan integrasi sosial. Kita juga harus menegaskan bahwa Islam itu rahmatan lil 'alamin dan umat Islam harus membela misi damai dan rahmat bagi lingkungannya.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun