kekerasan seksual. Angka ini belum termasuk kasus-kasus yang belum atau bahkan tidak dilaporkan. Sayangnya, pengetahuan terkait kekerasan seksual dan pencegahannya sendiri masih sering dianggap tabu oleh masyarakat. Padahal angka tersebut sangat tinggi dan perlu untuk ditindaklanjuti dengan serius.
Banyuwangi - Dalam 10 tahun terakhir, Komnas Perempuan telah mencatat lebih dari 2,5 juta laporan kasusMahasiswa KKN-BBK 4 Universitas Airlangga Desa Temurejo mengusung pendekatan yang inovatif dan edukatif yaitu dengan mengadakan edukasi preventif kekerasan seksual sejak dini, yaitu kepada siswa-siswi tingkat sekolah dasar. Kegiatan edukasi ini diberi judul “Belajar Bersama Airlangga” yang diisi dengan edukasi anggota tubuh yang boleh dan tidak boleh disentuh kepada siswa-siswi kelas III di SDN 3 Temurejo.
Penyampaian materi dilakukan secara interaktif kreatif yaitu melalui media lagu dan poster. Kegiatan edukasi yang dikemas dalam media lagu dan menyanyi bersama dapat memudahkan siswa-siswi kelas III untuk menerima dan memahami materi. Sedangkan edukasi media poster sendiri dapat meningkatkan pemahaman mengenai bagian tubuh dalam Bahasa Inggris.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja bidang pendidikan yang tidak hanya bertujuan untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran akan isu-isu sosial dan kesehatan yang relevan. Melalui kolaborasi dengan pihak sekolah, mahasiswa KKN-BBK 4 UNAIR berhasil menyelenggarakan pembelajaran yang interaktif dan informatif bagi siswa-siswi SDN 3 Temurejo.
Dalam sesi ini, para mahasiswa tidak hanya menyampaikan informasi tentang agaimana menjaga batasan-batasan anggota tubuh yang boleh dan tidak boleh disentuh kepada anak-anak dengan bahasa yang mudah dipahami. Namun, juga disampaikan ilmu terkait Bahasa Inggris dari bagian-bagian anggota tubuh dalam media poster. Pendekatan ini membantu siswa-siswi untuk memahami hak-hak mereka untuk merasa aman dan nyaman dalam lingkungan sekitar sekaligus memahami kosa kata baru dalam Bahasa Inggris.
Reaksi dari siswa-siswi SDN 3 Temurejo sangat positif terhadap kegiatan ini. Mereka terlibat aktif dalam diskusi dan permainan edukatif yang disiapkan oleh mahasiswa KKN-BBK 4 UNAIR terlihat antusias yang besar dari siswa-siswi dalam memahami topik yang dibahas. Pemahaman anak-anak terkait materi teebukti meningkat dilihat dari nilai post-test yang lebih tinggi dari nilai pre-test di awal. Para guru juga memberikan respon yang mendukung, mengakui pentingnya pendidikan seperti ini dalam membentuk pola pikir dan perilaku anak-anak secara positif.
Edukasi tentang anggota tubuh yang boleh dan tidak boleh disentuh yang diadakan oleh mahasiswa KKN-BBK 4 UNAIR di SDN 3 Temurejo merupakan langkah konkrit menuju perubahan sosial yang positif dan berkelanjutan. Semoga upaya ini dapat memberikan inspirasi bagi banyak pihak untuk turut serta dalam membangun masyarakat yang lebih sadar akan hak dan kewajiban dalam menjaga keamanan dan kesejahteraan bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H