Mohon tunggu...
Royyan Zuhdi Arrifqi
Royyan Zuhdi Arrifqi Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Masih Belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengembangan Usaha Rempeyek di Masa Pandemi Covid-19 Melalui Inovasi Produk dan Pemasaran Melalui Media Digital

3 September 2021   10:31 Diperbarui: 3 September 2021   10:33 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh lembaga pendidikan tinggi Universitas Jember dalam bentuk pengabdian mahasiswa secara langsung terhadap masyarakat, melalui pendekatan teori dan praktek ilmu pengetahuan, teknologi, serta seni yang dilaksanakan pada daerah setingkat desa/kelurahan. Dengan pelaksanaan KKN, mahasiswa diharapkan mampu membangun rasa kepedulian dan tanggung jawab di tengah berbagai permasalahan yang ada di masyarakat khususnya pada masa pandemi Covid-19 saat ini. Untuk itu KKN Universitas Jember tahun 2021 kembali menyongsong tema "Back To Village III" yang dilakukan secara mandiri pada daerah mahasiswa masing-masing. Penulis memilih daerah tempat tinggal yaitu di Desa Tapelan, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun sebagai sasaran pelaksanaan KKN.

Desa Tapelan merupakan salah satu wilayah administrasi dari Kecamatan Balerejo Kabupaten Madiun yang memiliki luas wilayah sekitar 164 Ha yang terbagi dalam 2 Rukun Warga (RW) dan 11 Rukun Tetangga (RT). Lokasi Desa Tapelan hanya berjarak sekitar 4-5 Km dari pusat Kabupaten Madiun. Jumlah penduduknya sekitar 2.236 jiwa dengan jumlah rumah tangga sebanyak 605 rumah tangga. Wilayah Desa Tapelan merupakan dataran rendah dengan guna lahan paling banyak sebagai lahan pertanian dan sisanya merupakan permukiman. Oleh karena itu, sebagian besar warganya bekerja sebagai petani dan sebagian lainnya menekuni usaha di bidang perdagangan dan jasa, diantaranya adalah warung, sentra olahan makanan dan konveksi.

Potensi Desa Tapelan di bidang pertanian sudah menjadi keunggulan sejak lama, sedangkan dalam bidang perdagangan dan jasa seperti warung, sentra olahan makanan dan konveksi belum begitu berkembang. Padahal lokasi Desa Tapelan merupakan wilayah strategis penyangga wilayah perkotaan Kabupaten Madiun, sehingga kegiatan seperti perdagangan dan jasa memiliki peluang besar untuk berkembang seperti sentra produksi makanan dan juga jasa konveksi dan percetakan. Oleh karena itu, dalam rangka mewujudkan perkembangan perekonomian dalam bidang perdagangan dan jasa, kegiatan KKN BTV III UNEJ di Desa Tapelan bertemakan Program Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat/UMKM dengan sasaran usaha produksi rempeyek yang dilaksanakan dalam jangka waktu satu bulan.

  • Kegiatan KKN BTV III UNEJ yang dilaksanakan di Desa Tapelan dilaksanakan mulai tanggal 11 Agustus sampai 9 September 2021 dengan sasaran usaha produksi rempeyek milik Ibu Susilowati yang mengalami penurunan penjualan di masa pandemi Covid-19. Adapun program kerja yang akan dilaksanakan adalah
  • Pelatihan dan pembimbingan inovasi produk rempeyek.
  • Pelatihan dan pembimbingan mengenai branding produk dan inovasi kemasan.
  • Pelatihan dan pembimbingan pemasaran produk melalui media digital.

Kegiatan pelatihan dan pembimbingan dimulai dengan penjelasan kepada sasaran mengenai pentingnya inovasi produk agar memiliki nilai jual yang tinggi dan dibutuhkan oleh pasar. Sehingga produk rempeyek yang dihasilkan memiliki daya tarik bagi konsumen untuk membeli, contoh inovasi yang bisa dilakukan adalah pembuatan rempeyek dengan penambahan balado atau rempeyek dengan ukuran mini yang sedang menjadi trend di kalangan remaja. Selain itu, pelatihan dan pendampingan dalam branding produk menggunakan teknik visual identity branding agar produk rempeyek yang dihasilkan memiliki ciri khas dan brand tersendiri yang dapat bersaing dengan kompetitor lainnya. Selain itu, kemasan yang digunakan bisa menyesuaikan dengan kebutuhan pasar sesuai dengan sasaran konsumen yang dituju.

Kegiatan pelatihan dan pendampingan yang terakhir adalah pemasaran produk melalui media digital, dimana platform yang digunakan adalah marketplace Shopee. Pelatihan yang diberikan mulai dari cara pengoperasian toko di Shopee, pembuatan foto produk yang menarik, dan promosi produk agar mudah dilihat oleh konsumen. Hasil dari pelatihan dan pendampingan akan dipantau selama kegiatan KKN dengan harapan agar penjualan dari usaha produksi rempeyek dapat kembali meningkat di masa pandemi Covid-19 (Royyan Zuhdi Arrifqi/KKN 56/Tapelan/Balerejo/Madiun/Emi Zulaika).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun