Mohon tunggu...
Roy
Roy Mohon Tunggu... Insinyur - life it's Comedy

Martabak Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menantang Integritas Demokrasi

31 Oktober 2023   10:37 Diperbarui: 31 Oktober 2023   10:52 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemilihan presiden adalah salah satu momen penting dalam kehidupan sebuah negara, di mana rakyat memiliki kesempatan untuk memilih pemimpin yang akan memimpin negara mereka. Namun, ketika proses pemilihan presiden diwarnai dengan praktik curang dan manipulasi demi kepentingan politik, itu membawa bahaya besar bagi demokrasi dan negara itu sendiri. 

Proses pemilihan presiden dan wakil presiden yang curang dan diarahkan untuk menguntungkan satu partai politik atau individu tertentu memiliki konsekuensi serius.

Demokrasi adalah salah satu prinsip utama yang mendasari negara-negara yang kuat dan beradab. Ketika pemilihan presiden disusupi oleh praktik curang dan manipulasi, ini menghancurkan integritas demokrasi dan memicu ketidakpercayaan rakyat terhadap proses politik. Ini dapat mengurangi partisipasi masyarakat dalam pemilu selanjutnya dan menggerus fondasi demokrasi itu sendiri.

Ketika rakyat merasa bahwa proses pemilihan presiden tidak adil dan telah dimanipulasi oleh elit politik, hal ini merusak kepercayaan mereka terhadap pemerintah dan sistem politik. Kepercayaan publik yang rusak dapat menghasilkan ketegangan sosial, protes, dan bahkan kerusuhan, mengancam stabilitas negara.

Praktik curang dalam pemilihan presiden seringkali menghasilkan pemimpin yang tidak berkualitas. Kualifikasi, kompetensi, dan integritas pemimpin menjadi sekunder dibandingkan dengan sejauh mana mereka dapat memanipulasi hasil pemilihan. Ini bisa berdampak buruk pada tata kelola negara dan pembangunan nasional. 

Ketika pemilihan presiden diwarnai oleh manipulasi politik, negara cenderung terjebak dalam krisis politik yang berlarut-larut. Ini menghambat kemampuan negara untuk fokus pada inovasi, pembangunan ekonomi, dan perbaikan kehidupan rakyat. Akibatnya, kemajuan negara menjadi terhambat. 

Praktik curang dalam pemilihan presiden dapat menghasilkan pemerintahan yang lemah dan tidak stabil. Dengan ketidakpuasan publik yang tumbuh, negara menjadi rentan terhadap ketidakstabilan politik yang dapat berdampak buruk pada perdamaian dan keamanan nasional. 

Bahaya memilih pemimpin negara dengan bermain curang dalam proses pemilihan presiden sangat nyata. Ini merusak demokrasi, merugikan kepercayaan publik, menghasilkan pemimpin yang tidak berkualitas, menghambat perkembangan, dan meningkatkan ketidakstabilan politik. 

Oleh karena itu, penting bagi semua pihak untuk mematuhi prinsip-prinsip demokrasi, integritas, dan transparansi dalam pemilihan presiden agar masyarakat dapat memilih pemimpin yang sesuai dengan keinginan mereka tanpa ancaman manipulasi politik yang merugikan.  

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun