Mohon tunggu...
roy paty
roy paty Mohon Tunggu... -

Pekerja usaha mandiri, peduli pada masalah sosial, tinggal di Ambon Maniseee...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Cara Jitu Atasi Kekurangan Guru di Pedalaman Papua

19 Oktober 2012   05:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:39 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13506256821578790123

[caption id="attachment_212089" align="aligncenter" width="551" caption="Guru-guru SD Dogiyai saat mengikuti ujian Skripsi di Nabire (7/10/2012). Foto : majalahselangkah.com"][/caption] Seringnya keluhan ikhwal kekurangan guru di Papua, lebih-lebih guru Sekolah Dasar dan Menengah di daerah pedalaman Papua, sudah mulai menemukan solusinya. Salah satunya adalah melalui kuliah jarak jauh. Pemkab Dogiyai, Provinsi Papua sudah menempuh cara jitu itu. Awal pekan ini, Senin 15 Oktober 2012, 66 guru Sekolah Dasar dari wilayah Kabupaten Dogiyai dengan bangga mengikuti acara wisuda menjadi Sarjana Pendidikan (S.Pd) di Hotel BLN Kawanuwa, Manado, Sulawesi Utara. Padahal seminggu sebelumnya, mereka masih berada di Papua untuk menyelesaikan tugas akhir. Sebagai mahasiswa yang menempuh kuliah jarak jauh dari Universitas Negeri Manado (UNIMA) mereka harus melewati tahapan-tahapan perkuliahan yang penuh tantangan. Lalu membuat penelitian, menyusun hasil penelitian dan membuat skripsi. Ujian skripsi dilaksanakan di Aula Gereja Tabernakel Nabire. Mereka yang dinyatakan lulus lalu berangkat dari Nabire menggunakan KM Dorolonda menuju Manado diwisuda dan pengesahan gelar. Luar biasa perjuangan mereka. Sebagai anak bangsa kita patut memberikan apresiasi atas prestasi yang telah mereka raih. Berjuang untuk memajukan pendidikan di daerah sendiri adalah pekerjaan yang mulia. Mereka kini sudah kembali ke tempatnya masing-masing untuk terus berkarya. Berkarya dengan predikat baru : Sarjana Pendidikan. Vitalis Dogomo, salah satu Wisudawan yang selama ini menjadi guru SD YPPK Mauwa Dogiyai mengatakan, dirinya sangat bangga dengan gelar sarjana pendidikan (S.Pd) yang baru saja didapatnya. “Kami akan kembali mengabdi lagi  ke Dogiyai untuk menjalani tugas di tempat tugas kami masing-masing. Ini tugas berat yang kami pikul dan ke depan menjadi tanggung jawab kami kepada masyarakat dan pemerintah atas gelar yang kami dapat ini,” katanya. Tekadnya itu sejalan dengan pesan Rektor  UNIMA Prof. Dr. Paula Runtuwene Msi DEA. Ketika memberikan sambutan dalam acara wisuda itu menyampaikan, banyak mahasiswa yang biasa masuk di kampus Universitas Negeri Manado dan selesai menjadi mahasiswa yang  berbobot dan siap dipakai di mana-mana. Kampus UNIMA telah diberikan kepercayaan oleh Pemerintah Pusat untuk mendidik para calon sarjana dari berbagai daerah di wilayah timur Indonesia, termasuk dari Papua. “Ini adalah kehormatan dan kebanggaan bagi kami sebagai pendidik di kampus ini. Kami berharap mahasiswa yang baru wisuda ini kembali ke daerah masing-masing dan membangun dengan segala ilmu yang didapat selama menjadi mahasiswa di sini. Ilmu itu adalah bekal yang kami berikan, sekarang tinggal bagaimana mengembangkan ilmu itu dan menerapkan sesuai dengan kebutuhan di daerah masing-masing,” kata Rektor. Sumber : http://majalahselangkah.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun