Mohon tunggu...
Roy lobo
Roy lobo Mohon Tunggu... Guru - Rikardus lako lobo kelahiran Bajawa 14 januari 1993

Saya dilahirkan dari seorang ibu yang bernama mersiana lay paba dan ayah Arnoldus No kedua dan saya merupakan anak pertama dari 6 bersaudara saya berprofesi sebagai Guru di sekolah negeri yaitu SMPN 1 Aesesa dan berdomisili di Nagekeo

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi: Coaching dalam Supervisi Akademik

19 Desember 2023   20:34 Diperbarui: 19 Desember 2023   21:11 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tujuan Pembelajaran Khusus

CGP menyimpulkan dan menjelaskan keterkaitan materi yang diperoleh dan membuat

refleksi berdasarkan pemahaman yang dibangun selama modul 2 dalam berbagai media

A. Pemikiran reflektif terkait pengalaman belajar

1. Pengalaman/materi pembelajaran yang baru saja diperoleh?

Dalam Modul 2.3 ini saya mempelajari materi tentang praktik coaching dalam supervisi akademik

yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi dalam diri setiap pendidik di sekolah tempat

saya bertugas. Dalam pendekatannya digunakan 3 prinsip yaitu kemitraan, proses keratif dan

memaksimalkan potensi, kompetensi inti yang harus dimiliki dalam melakukan coaching adalah

kehadiran penuh, mendengarkan dengan aktif dan mengajukan pertanyaan berbobot.

Percakapan berbasis coaching menggunakan alur TIRTA ( Tujuan, Indikator Masalah, Rencan Aksi

dan Tanggung Jawab) dan yang terahkir terdapat tiga tahapan dalam melakukan supervisi

akademik antara lain pra observasi (perencanaan), observasi (pelaksanaan) dan pasca

observasi (Tindak Lanjut).

2. Emosi-emosi yang dirasakan terkait pengalaman belajar ?

Yang pertama kali dirasakan yaitu Rasa Cemas karena takut saja kalau materi ini tidak dapat

dipelajari dengan baik,sulit untuk dipahami dan tidak dapat dipraktekan namun ketika membaca

di eksplorasi konsep ahkirnya saya mulai tertarik dengan materi Coaching ini apalagi di dalam

materi coaching terdapat contoh -contoh video yang berkaitan dengan praktek coaching

khsusnya dalam pendidikan,semakin membaca dan memahami saya mulai tertantang untuk

melakukan aksi nyata dalam praktek bersama dengan rekan CGP sebagai awal latihan dan

hingga saat ini saya merasa optimis dengan apa yang sudah saya pelajari dari ruang kolaborasi

dan demosntrasi kontekstual saya praktekan bersama rekan-rekan CGP , saya yakin saya dapat

menerapkan lingkungan sekolah apabila ada rekan guru atau siswa yang membutuhkan untuk di

coaching

3. apa yang sudah baik berkaitan dengan keterlibatan dirinya dalam proses belajar

Selama proses pembelajaran saya dapat belajar dengan baik dalam memahami materi dan

pengerjaan tugas serta saya dapat berkolaborasi dengan rekan CGP lainnya dalam

mempraktekan Coaching supervisi akademik dengan alur TIRTA sesuai dengan prinsip coaching

dalam ruang kolaborasi dan demonstrasi kontekstual baik berperan sebagai pengamat, coach

dan coachee

4. apa yang perlu diperbaiki terkait dengan keterlibatan dirinya dalam proses belajar

Yang perlu saya perbaiki yaitu lebih kepada bagaiman saya memberikan pertanyaan

berbobot, karena disini saya masih sering mengalami kendala dalam kata kunci dari setiap

percakapan, dan harus lebih aktif selama proses pembelajaran baik di ruang kolaborasi dan

demonstrasi kontekstual

5. Keterkaitan terhadap kompetensi dan kematangan diri pribadi?

setelah saya mempelajari modul 2.3 ini saya kompetensi saya mulai berkembang dengan baik

yaitu dimana saya mampu mempraktekan proses coaching menggunakan alur TIRTA dan prinsip

coaching baik sebagai pengamat, coach dan sebagai coachee serta dalam kematangan diri

saya saat saya sebagai coach saya perlu menahan diri saya untuk memberikan masukan karena

sebagi coach perlu memaksimalkan kompetensi coachee dan saya perlu mengendalikan diri dari

asumsi -asumsi pribadi dan rasa emosi sehingga muncul kematangan berpikir dan bertindak agar

sesuai dengan prinsip coaching kemitraan, proses kreatif, dan memaksimalkan potensi

B. Analisis untuk implementasi dalam konteks CGP

1. Memunculkan pertanyaan kritis yang berhubungan dengan konsep materi dan menggalinya

lebih jauh?

Bagaimana agar prisnip Coaching sesuai alur TIRTA dapat diterapkan dalam supervisi akademik

di sekolah tempat saya mengajar?

Prinsip Coaching sesuai alur TIRTA dapat diterapkan di sekolah asalkan Kepala sekolah

memahami tentang hal ini dan mau mengimplementasikan. kegatan supervisi jangan sampai

terkesan hanya untuk memberikan pelebalan kepada guru yang baik dan kurang baik dalam

mengajar sehingga terkesan menakutkan dan perlu dilakukan dengan tiga alur yaitu kepala

sekolah melakukan pra observasi, observasi dan pasca observasi

2. mengolah materi yang dipelajari dengan pemikiran pribadi sehingga tergali wawasan

(insight) baru

Dengan adanya coaching dalam supervisi akademik dapat menciptakan pembelajaran yang

berpihak pada murid. pembelajaran berpihak pada murid ialah pembelajaran yang

mengutamakan kebutuhan siswa dengan penerpan pembelajaran berdiferensiasi, oleh karena itu

guru perlu menjadi pemimpin pembelajaran agar terwujudnya pembelajaran yang berpihak pada


murid serta dapat memahami kompetensi sosial emosional siswa maka dari pada itu tujuan

coaching dalam supervisi akademik untuk mengembangkan komptensi guru sebagai pemimpin

pembelajaran yang mengutamakan kebutuhan siswa sehingga menjadi pemipin pembelajaran

yang berpihak pada murid

3. menganalisis tantangan yang sesuai dengan konteks asal CGP (baik tingkat sekolah

maupun daerah)

Tantangan dalam penerapannya adalah bagaimana menyamakan konsep Coaching dalam

supervisi akademik di komunitas sekolah, sehingga tidak terkesan Supervisi akademik menjadi hal

yang hanya untuk pelebelan saja dan rutinitas setiap tahun oleh kepala sekolah untuk memenuhi

tugasnya semata akan tetapi sebagai pedoman guru dalam mengembangkan dan meningkatkan

komptensi guru itu sendiri

4. Memunculkan alternatif solusi terhadap tantangan yang diidentifikasi

Alternatif solusi yang dapat dilakukan ialah melakukan desiminasi tentang coaching dalam

supervisi akademik di komunitas sekolah sehingga dapat menyamakan konsep dan memberikan

contoh praktek coaching melalui media sosial yang dapat dilihat oleh komunitas sekolah

C. Membuat keterhubungan

1. Pengalaman masa lalu

Saya pernah dilakukan supervisi oleh kepala sekolah dan tidak ada alur TIRTA maupun pra

obeservasi dan pasca observasi, supervisi hanya untuk memenuhi tugas sebgai kepala sekolah

dan haya untuk memberika pelebelan kepada guru

2. Penerapan di masa mendatang

Untuk kedepannya kegiatan supevisi akademik ini betul betul dijadikan sebagai penigkatan

komptensi guru dengan menggunakan prinsip coaching yaitu kemitraan, proses kreatif,

memaksimalkan potensi dengan alur TIRTA

3. konsep atau praktik baik yang dilakukan dari modul lain yang telah dipelajari

Modul 2.1 Pembelajaran Berdiferensiasi

Dalam pembelajaran berdiferensiasi guru berusaha untuk memenuhi kebutuhan belajar

siswa, siswa merupakan prioritas utama dalam pembelajaran sama halnya dengan

coaching dalam supervisi akademik pendidik (coachee) merupakan hal utama yang perlu

kita maksimalkan potensinya untuk menemukan solusi dalam menghadapi masalahnya

sendiri dalam pembelajaran

Modul 2.2 Pembelajaran Sosial Emosional

Pembelajaran Sosial Emosional memiliki kompetensi anatara lain kesadaran diri,

manajemen diri, kesadaran sosial,Keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang

bertanggung jawab sama halnya dengan coaching dalam supervisi akademik soerang

coache akan digali dengan pertanyaan -pertanyaan berbobot dari coach untuk menemukan

solusi dalam masalahnya membuat coache untuk memanajemen dirinya, dan kesadaran diri

caoch juga diperlukan keterampilan dalam berelasi dengan coachee, kesadaran sosial yang


akan terbangun anatara coach dan coachee ketika keduanya membangun percakapan yang

memiliki tujuan untuk kebaikan coache, dan tak kalah penting coachee bertanggung jawab

terhadap keputusan yang telah diambil

4. informasi yang didapat dari orang atau sumber lain di luar bahan ajar PGP.

Supervisi akademik oleh kepala sekolah merupakan kemampuan membina kinerja guru

meningkatkan mutu proses pembelajaran, bimbingan, media pembelajaran, penilaian dan

pengembangan keprofesian (penelitian praktis).Peraturan tentang supervisi kepala sekolah

Peraturan Mendikbud atau Permendikbud Ristek Nomor 40 Tahun 2021 Tentang Penugasan

Guru Sebagai Kepala Sekolah menyatakan bahwa Beban kerja Kepala Sekolah untuk

melaksanakan tugas pokok manajerial, pengembangan kewirausahaan, dan supervisi kepada

Guru dan tenaga kependidikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun