Sejarah Indonesia tak lepas dari masa Hindu-Buddha yang berdiri berbagai kerajaan yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia. Di masa sekarang kerajaan-kerajaan itu meninggalkan berbagai peninggalan, salah satunya candi.
Di Pulau Jawa terdapat berbagai candi Hindu atau Buddha yang terkenal seperti Candi Borobudur, Candi Arjuna, dan Candi Prambanan. Candi-candi tersebut berada di dataran yang tinggi atau di tinggi yang sama dengan wilayah sekitarnya. Namun pernahkah anda tahu bahwa ada candi yang berada lebih rendah dari wilayah sekitarnya yang dianggap ukuran candinya kecil. Candi itu adalah Candi Sambisari.
Candi Sambisari merupakan candi yang bercorak agama Hindu yang diperkirakan dibangun pada masa kejayaan Kerajaan Mataram Kuno. Candi tersebut terletak di Desa Sambisari, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jarak dari pusat kota Yogyakarta kira-kira 13 kilometer dengan estimasi waktu 30 menit, dan kira-kira hanya berjarak 7 kilometer dari kompleks Candi Prambanan.
Rute menuju Candi Sambisari terbilang sangat mudah. Dari pusat kota Yogyakarta menuju ke timur melewati Jalan Raya Yogyakarta--Solo. Kemudian sesampainya pertigaan Bandara Adi Sutjipto anda masih harus lurus terus. Begitu menjumpai pertigaan dengan penanda Gedung Balai Diklat Keuangan Yogyakarta silahkan belok kiri menuju utara. Tak sampai 10 menit anda akan tiba di Candi Sambisari yang terletak di area perkampungan warga.
Untuk bisa masuk ke area Candi Sambisari, diperlukan tiket masuk. Untuk pengunjung lokal dikenai tarif sebesar 6 ribu rupiah per orang dan wisatawan asing dikenakan tarif 10 ribu rupiah per orang. Selain membayar tiket masuk area candi tersebut, di tempat itu juga terdapat area parkir yang cukup dengan membayar 2 ribu rupiah untuk motor dan 5 ribu rupiah untuk mobil.Â
Tempat parkir yang tersedia juga berada tidak jauh dari area candi, jadi tidak perlu capek untuk jalan menuju area candi.
Jam buka di Candi Sambisari ini mulai pukul 07.00 WIB sampai 17.00 WIB. Â Waktu terbaik untuk berkunjung ke candi tersebut saat pagi hari pas awal buka atau sore hari menjelang tutup. Saat pagi hari pengunjung yang berdatangan ke candi ini belum terlalu banyak. Sehingga anda bisa leluasa untuk berkeliling atau berfoto-foto.
Selain pagi hari, berkunjung pada sore hari juga waktu yang asyik. Anda bisa menikmati matahari terbenam sembari bersantai atau berbincang dengan teman seperjalan atau orang tersayang. Namun, pada sore hari wisatawan yang datang ke candi ini cukup banyak.
Yang unik dari Candi Sambisari adalah lokasinya. Lokasi candi terletak 6,5 meter di bawah permukaan tanah. Hal ini disebabkan oleh letusan Gunung Merapi yang dahsyat pada awal abad 11 Masehi dan memuntahkan material vulkanik ke segala penjuru yang memporak-porandakkan kehidupan masyarakat serta mengubur candi itu.
Bahkan penemuan Candi Sambisari juga cukup unik. Candi ini ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang petani Desa Sambisari bernama Karyowinangun pada tahun 1966. Ketika itu beliau tengah menggarap sawah dengan cangkulnya. Beliau merasa bahwa cangkulnya mengenai benda keras seperti batu, ketika digali lebih dalam ternyata batu tersebut merupakan bongkahan dari sebuah candi.