Mohon tunggu...
Roy Jack
Roy Jack Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Karyawan swasta yang suka membaca,

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

SBY Dibalik Perampasan Hak Rakyat Memilih Pemimpin Daerah?

26 September 2014   17:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:26 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ataukah kejadian ini merupakan tindakan "pembalasan" & "pelajaran" dari SBY kepada Megawati Soekarno Putri ?  Mungkin saja , apalagi jika ditambah dengan "provokasi" dari yang mengaku kesatria kuda lumping yang belum bisa move on & legowo pasca kekalahan Pilpres 2014.

Apapun itu, langkah SBY (melalui Mendagri ) mengajukan RUU Pilkada ke DPR & WO-nya fraksi Demokrat , sungguh legacy/warisan yang buruk dari seorang SBY

Jadi teringat pernyataan Wagub DKI Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok, bahwa banyak oknum pejabat/elit yang bersikap santun dalam berwacana & berapi-api dalam retorika, tapi  pada dasarnya munafik  & tidak tulus memperbaiki bangsa & negara ini.

Benarlah apa yang disampaikan Prof Sahetapy dalam acara ILC, bahwa sebagian oknum pemimpin/elit  negeri ini, mengambil keputusan berdasarkan pada pertimbangan "relasinya apa ?" bukan berdasarkan "PRINSIPNYA APA ?". Tak heran jika korupsi & ketidakadilan sosial masih terus terjadi.

Semoga 9 Hakim Mahkamah Konstitusi menolak & mengembalikan UU Pilkada via DPRD  ini kepada DPR periode mendatang.

Sampai kapan intrik politik "balas membalas" ini berakhir  ?

Semoga Jokowi-JK & jajaran pemerintahannya kelak, dapat menemukan format rekonsiliasi nasional untuk kemaslahatan & kesejahteraan bangsa ini.

Salam Pencerahan & Salam Politik Akal Sehat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun