Dalam gelap aku berjalan menyusuri jalan setapak penuh onak.
Semak belukar menghimpit hingga kuterjepit.
Sedikit harap penantian panjang akan berakhir.
Khawatir mendera apakah aku menemukan kampung penandak.
Di ujung jalan seberkas cahaya menyapaku.
Selembut sutera membelai mata, berkilau buatku terpukau
Risau hati berangsur gugur berubah syukur.
Hablur dari kejauhan bangkitkan harapan di depan kampung idaman.
Nuansa gelap mulai tersingkap.
Degap jantung sudah tak terhitung.
Kampung penuh ingar bingar buatku nanar.