Mohon tunggu...
Roy Frans
Roy Frans Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang PNS di Kementerian Keuangan

Penulis adalah seorang PNS di Kementerian Keuangan. Tergabung dalam beberapa komunitas menulis antara lain COMPETER Indonesia, Kelas Puisi Bekasi, Satu Pena DKI Jakarta, CLiF dan Komunitas Sastra Kemenkeu. Nama pena penulis adalah Roy Dabut. Penulis yang suka menulis puisi, pantun, dan quotes.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sepatu Kulit

27 Juni 2020   14:31 Diperbarui: 27 Juni 2020   14:29 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku berjalan mengitari peraduan malam
Menapak dalam jejak hujan rintik-rintik
Tak tahu kemana sepasang sepatu ini bermalam
Ku pasrahkan kepada anila berbisik

Pelosok kota begitu temaram
Seluruh penduduk tenteram tertidur dalam shyam
Sepatu kulitku tak mau berhenti berpijak
Mengajakku berjalan menyusuri trotoar rusak

Suara lolongan anjing cungkring, memecahkan keheningan malam
Satu demi satu gang kumal kuselam
Mencari sesuatu pengganjal perut konser keroncongan
Tak jua kumenemukan hidangan penghangat badan

Lalu aku tersenyum menatap sepatu kulit
Pasti nikmat kalau jadi kerupuk kulit
Menghilangkan kerinduan perut melilit
Yang berharap untuk segera pamit

By Roy Dabut
Medan, tgl 28 Feb 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun