Tatapan kosong menerawang menuju awang-awang
Mengenang sejarah panjang yang terkembang
Pahit manis semua menyatu dalam kenang
Tak ada raut wajah lukiskan suasana batin berkecamuk dalam perang
Keriput pipimu ceritakan perjuangan
Butir-butir kristal membasahi pipimu
Sanggupkah aku melihat butir-butir kristal itu mengering seiring menguning usiamu?
Haruskah ini kau lewati di sepanjang umurmu, Ibu?
Jangan habiskan kristal-kristal itu Ibu
Jangan hempaskan ke pertiwi dengan sia-sia
Biarkan anakmu yang menanggung kesedihanmu, Ibu
Berilah bebanmu ke pundakku yang telah siap sedia
Ibu, cukuplah sudah kristalmu menetes di pipi
Biarlah dia mengering tanpa perlu diairi lagi
Izinkan aku gantikan dengan embun pagi
Agar mataharimu bersinar cerah lagi
By Roy Dabut
Dibuat tgl 25 Okto 2019
Di Medan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H