Rinai hujan berdenting di kaca jendela
Memainkan melodi penuh cinta
Udara dingin berhembus menusuk bilik-bilik sukma
Mengajak pikiran bermain dengan kata-kata
Melodi ini harus kusimpan segera
Tiap tetes hujan hadirkan romansa
Tetes yang jatuh pelan sampaikan pesan kalau dia disana kasmaran
Tetes yang jatuh ke kaca kemudian ke tanah bercerita kalau hatinya gundah gulana
Kemudian tetes demi tetes jatuh dengan cepat dan aku tak sanggup mengartikannya
Hingga akhirnya tetes terakhir jatuh dan kemudian hujan berhenti
Tetes itupun berkata "hey bangun sudah waktunya sadar, jangan bermimpi"
By Roy Dabut
Dibuat tgl 13 April 2020
Di Medan
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI