Aku tak pernah merasa terpuruk
Walau makan nasi lauknya kerupuk
Tinggalpun hanya di sebuah gubuk
Bajupun terbuat dari karung lapuk
Namun begitu, aku orang sibuk
Tak ada waktu duduk-duduk
Apalagi ngopi sambil makan nasi uduk
Cari beras yang bisa kutumbuk, kemudian diaduk menjadi kerupuk
Aku tak mau punya impian terlalu muluk-muluk
Cukup jadi seorang pemain ludruk
Yang tinggal di sebuah gubuk
Makan nasi lauknya kerupuk
Sekarang banyak yang bertopengkan pemain ludruk
Pakai skenario menyentuh atau hanya sekedar angguk-angguk
Merasa tak punya harta hingga tinggal di gubuk
Atau punya harta melimpah sehingga gampang mengamuk
Kini zaman berakhiran uk
Punya nama harum dihembuskan yang busuk
Kelas kakap bersaing dengan cecunguk
Pengorbanan tulus memperoleh hadiah kutuk
By Roy Dabut
Dibuat tgl 21 Mei 2020
Di Medan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H