Mohon tunggu...
Royas Aulia Subagja
Royas Aulia Subagja Mohon Tunggu... Guru - Lulusan S1 Pendidikan Sejarah UPI - PPG Pra Jabatan Universitas Galuh

Belajar dari kesalahan untuk upgrade di masa depan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Aksi Nyata: Pendekatan, Strategi, Metode dan Tekik Pembelajaran yang Diterapkan Sebagai Scaffolding Pada ZPD

24 Mei 2024   05:20 Diperbarui: 24 Mei 2024   05:43 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth


Sebagai mahasiswa PPG yang sedang melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMAN 3 Ciamis, saya mendapatkan tugas dalam mata kuliah Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia untuk menulis artikel blog mengenai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai scaffolding pada Zona Proksimal Perkembangan (ZPD). Berikut adalah refleksi saya.


Pandangan Awal tentang Topik

Sebelum memulai proses pembelajaran tentang scaffolding pada ZPD, pandangan awal saya adalah bahwa ini adalah konsep yang cukup abstrak dan teoritis. Saya tahu bahwa ZPD adalah zona di mana siswa dapat belajar dengan bantuan, tetapi saya belum memahami sepenuhnya bagaimana menerapkannya secara praktis dalam konteks kelas di Indonesia.

Pembelajaran Konsep Scaffolding

Dari konsep yang dipelajari, saya menemukan bahwa scaffolding adalah proses mendukung siswa dengan cara yang terstruktur untuk membantu mereka mencapai pemahaman dan keterampilan yang tidak bisa mereka capai sendiri. Dukungan ini kemudian secara bertahap dikurangi seiring dengan meningkatnya kompetensi siswa. Saya juga mempelajari bahwa scaffolding dapat dilakukan melalui berbagai strategi seperti model penjelasan, petunjuk, dan umpan balik.

Pembelajaran Kolaboratif dengan Rekan

Bersama rekan-rekan di ruang kolaborasi, saya belajar lebih jauh tentang pentingnya kerjasama dalam menerapkan scaffolding. Diskusi dan berbagi pengalaman dengan rekan mengungkapkan berbagai cara praktis untuk mengimplementasikan scaffolding, seperti penggunaan teknologi dalam memberikan umpan balik yang cepat dan efektif, serta pentingnya komunikasi yang jelas antara guru dan siswa.

Demonstrasi Kontekstual dan Pembelajaran Kelompok

Proses demonstrasi kontekstual yang saya jalani bersama kelompok memberikan wawasan berharga tentang bagaimana scaffolding dapat diterapkan dalam situasi nyata. Saya belajar bahwa penting untuk memahami konteks sosial dan budaya siswa untuk menyediakan dukungan yang relevan dan efektif. Saya juga menyadari bahwa setiap siswa memiliki ZPD yang berbeda, sehingga pendekatan yang dipersonalisasi sangat diperlukan.

Pemahaman tentang Scaffolding

Sejauh ini, saya memahami bahwa scaffolding adalah pendekatan yang dinamis dan kontekstual. Ini bukan hanya tentang memberikan bantuan, tetapi juga tentang kapan dan bagaimana bantuan itu diberikan untuk memaksimalkan pembelajaran. Scaffolding harus disesuaikan dengan kebutuhan individu siswa dan situasi pembelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun