Mohon tunggu...
Royas Aulia Subagja
Royas Aulia Subagja Mohon Tunggu... Guru - Lulusan S1 Pendidikan Sejarah UPI - PPG Pra Jabatan Universitas Galuh

Belajar dari kesalahan untuk upgrade di masa depan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Aksi Nyata - Perspektif Sosial Budaya, Ekonomi, dan Politik dalam Pembelajaran

15 Mei 2024   12:42 Diperbarui: 15 Mei 2024   12:55 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada perkuliahan Pendidikan Profesi Guru ini dalam mata kuliah Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Saya memiliki pemahaman yang terbatas dan sederhana tentang pendidikan di Indonesia sebelum mulai mempelajari perspektif sosial budaya, ekonomi, dan politik. Saya melihat pendidikan sebagai sesuatu yang tidak berubah dan tidak terlalu dipengaruhi oleh dinamika sosial, budaya, ekonomi, dan politik di sekitarnya. Saya hanya berfokus pada proses mengajar dan belajar di kelas tanpa terlalu memperhatikan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi proses tersebut. 

Namun, setelah mempelajari konsep-konsep dalam topik ini, saya mulai memahami bahwa pendidikan tidak dapat dilakukan tanpa konteks sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Saya belajar bahwa kebijakan pendidikan sangat dipengaruhi oleh keadaan politik dan ekonomi suatu negara. Misalnya, alokasi anggaran untuk pendidikan sering menjadi subjek perdebatan dalam politik anggaran negara, menunjukkan betapa pentingnya stabilitas politik dan kekuatan ekonomi dalam menentukan kualitas pendidikan. Saya juga menyadari bahwa budaya dan norma sosial yang berkembang di sebuah komunitas sangat mempengaruhi kurikulum sekolah dan pendekatan pembelajaran yang digunakan.

Dalam ruang kolaborasi bersama rekan-rekan, saya belajar lebih banyak tentang bagaimana perspektif-perspektif ini saling mempengaruhi dan berinteraksi. Saya lebih memahami realitas di lapangan setelah diskusi kelompok. Ini termasuk perbedaan antara daerah perkotaan dan pedesaan dalam akses ke pendidikan serta cara budaya lokal dapat membantu atau menghalangi proses pembelajaran. Kami juga membahas kasus nyata di Indonesia, seperti kesulitan yang dihadapi oleh guru di daerah terpencil dan cara mereka mengatasi kekurangan sumber daya dan perlengkapan pendidikan.

Banyak pelajaran berharga diperoleh dari proses demonstrasi kontekstual yang kami lakukan bersama kelompok. Kami menggunakan konteks sosial budaya dan ekonomi siswa dalam simulasi pengajaran kami. Ini menunjukkan kepada saya bahwa setiap siswa memiliki latar belakang yang berbeda dan metode pembelajaran yang berbeda. Selain itu, rekan-rekan saya memberikan umpan balik yang konstruktif, yang membantu saya menemukan kekuatan dan kelemahan metode pengajaran saya. Saya belajar untuk lebih fleksibel dan kreatif saat menghadapi masalah di lapangan dari proses ini. 

Pemahaman saya tentang topik ini telah berkembang secara signifikan sejauh ini. Saya telah belajar bahwa pendidikan adalah proses yang selalu berubah dan rumit yang dipengaruhi oleh banyak faktor eksternal. Satu hal baru yang saya pahami adalah betapa pentingnya kebijakan pendidikan yang inklusif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Selain itu, saya menyadari bahwa sebagai calon guru, saya harus belajar dan beradaptasi dengan perubahan yang terjadi dalam masyarakat, budaya, keuangan, dan politik. 

Saya ingin mempelajari lebih lanjut tentang cara-cara praktis untuk memasukkan perspektif sosial, budaya, dan politik dalam pengajaran sehari-hari. Selain itu, saya ingin mempelajari kebijakan pendidikan di negara lain sebagai perbandingan dan inspirasi untuk pendidikan di Indonesia.

Untuk persiapan saya sebagai guru, pembelajaran ini sangat membantu. Saya merasa lebih siap untuk menghadapi berbagai masalah di lapangan dan lebih peka terhadap konteks sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang memengaruhi pendidikan siswa saya. Saat ini, saya menilai kesiapan saya dengan angka 8 dalam skala 1-10. Meskipun saya telah mempelajari banyak ide dan teknik, saya masih membutuhkan banyak pengalaman praktis dan belajar dari situasi di lapangan yang sebenarnya. 

Untuk bisa menerapkannya dengan optimal, saya perlu mempersiapkan diri lebih lanjut dengan mengikuti pelatihan-pelatihan yang relevan, serta terus memperbarui pengetahuan saya tentang perkembangan terbaru dalam kebijakan dan praktik pendidikan. Selain itu, membangun jaringan dengan rekan-rekan seprofesi dan pakar pendidikan juga akan sangat membantu dalam meningkatkan kompetensi dan kesiapan saya sebagai guru di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun