Mohon tunggu...
Royas Aulia Subagja
Royas Aulia Subagja Mohon Tunggu... Guru - Lulusan S1 Pendidikan Sejarah UPI - PPG Pra Jabatan Universitas Galuh

Belajar dari kesalahan untuk upgrade di masa depan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Aksi Nyata - Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia

10 Mei 2024   22:28 Diperbarui: 10 Mei 2024   22:33 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pada artikel kali ini saya ingin berbagi pengalaman dengan pembaca sekalian terkait apa yang telah saya pelajari dalam matakuliah Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan di Indonesia yang saya pelajari dalam perkuliahan Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan di Universitas Galuh.

Sebelum memulai pembelajaran mengenai Konsep dasar perspektif sosiokultural dalam pendidikan saya akan mendapatkan pembelajaran mengenai wawasan terkait keanekaragaman suku dan budaya bangsa Indonesia dan juga bagaimana kita sebagai calon pendidik mempersiapkan diri untuk mempersiapkan proses pembelajaran yang mempertimbangkan faktor sosiokultural.

Dalam materi ini saya mempelajari konsep mengenai pengaruh status sosial ekonomi dan budaya serta dampaknya terkait interaksi yang ada dalam proses pendidikan dan pembelajaran, dalam ruang kolaborasi kami mendiskusikan berbagai hal terkait permasalahan sosiokuktural dalam konteks pendidikan di Indonesia , sehingga kami menemukan bahwa pembelajaran sangat dipengaruhi juga oleh lingkungan peserta didik berada, ketika peserta didik berada di lingkungan yang bagus dalam meningkatkan motivasi belajar maka peserta didik tersebut akan menaik juga semangat dan motivasinya dalam belajar kemudian sebelum mempelajari materi ini awalnya saya hanya akan berpikir materi ini berkaitan dengan bagaimana cara kita sebagai calon guru mengakomodir perbedaan budaya yang ada dan implementasinya dalam proses pembelajaran, ternyata lebih dari itu saya diberikan pemahaman terkait Culturaly Responsive Teaching (CRT) tentang .

Jika melihat dengan apa yang saya pelajari dalam mata kuliah lain saya menemukan adanya koneksi antar materi dengan mata kuliah filosofi pendidikan Indonesia, yang dimana pelaksanaan pendidikan harus beriringan dengan budaya sesuai dengan apa yang disapaikan oleh Ki Hadjar Dewantara, kemudian pada mata kuliah pemahaman peserta didik dan pembelajaranya saya melihat bahwa terkait koneksi antar materi yang ada adalah mengenai pentingnya memahami latar belakang peserta didik sehingga kita bisa merencanakan sebuah pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan pembelajaran menjadi efektif.

Dalam mempelajari materi ini saya sebagai calon guru tentunya semakin memberikan tambahan wawasan mengenai keanekaragaman budaya di Indonesia serta gambaran kedepannya terkait tantangan pendidikan di Indonesia, mata kuliah ini memberikan saya pemahaman terkait hal tersebut dan sebagai calon pendidik harus selalu mempersiapkan diri agar mampu berkontribusi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun