Mohon tunggu...
Royan Raiskhana
Royan Raiskhana Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Futsal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Puisi "Mata Pisau" karya Sapardi Djoko Damono

29 Oktober 2024   19:56 Diperbarui: 29 Oktober 2024   20:03 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Analisis Puisi "mata pisau" 

Karya Sapardi Djoko Damono Oleh Royan Raiskhana

 

mata pisau itu tak berkejap menatapmu:

kau yang baru saja mengasahnya

berfikir: ia tajam untuk mengiris apel

yang tersedia di atas meja

sehabis makan malam;

ia berkilat ketika terbayang olehnya urat lehermu.

Puisi karya Sapardi Djoko Damono selalu menawarkan kedalaman makna yang tersembunyi di balik kata-kata sederhana. Puisi "mata pisau itu tak berkejap menatapmu" ini, meski pendek, menyimpan simbolisme yang kuat dan mengundang pembaca untuk melakukan interpretasi mendalam.

Simbolisme Pisau: Pisau, secara umum, adalah simbol dari kekuatan, ketajaman, dan potensi bahaya. Dalam konteks puisi ini, pisau menjadi metafora untuk berbagai hal, antara lain: Keinginan: Pisau yang diasah tajam menunjukkan adanya keinginan yang kuat, mungkin keinginan untuk melukai atau menyakiti. Pikiran: Pisau juga bisa menjadi representasi dari pikiran yang tajam dan kritis, yang dapat menganalisis dan menghakimi. Perasaan: Pisau bisa menjadi simbol dari emosi yang kuat, seperti amarah, kebencian, atau bahkan cinta yang obsesif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun