Mohon tunggu...
Ridho Irawan
Ridho Irawan Mohon Tunggu... wiraswasta -

Saya orang nya ingin bisa di segala bidang maupun hal. Selebihnya silahkan lihat sendiri. inilah hasil coret2an keyboard hp ku... hehehehe

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sebuah entah: Entah

23 Oktober 2012   05:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:30 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku tau, aku kangen sama kamu
Aku tau, aku ingin bertemu kamu
Aku tau, aku ingin menelponmu
Aku juga tau, aku ingin menyentuh mu.

Aku bahagia..
Walau ku dengar suaramu saja
Dengan rindu ini yang sekokoh baja
Yang gebu nya pula semakin meraja
Getarnya yang siap menghancurkan apa saja
Ibarat siang yang harus rela digantikan oleh senja.

Aku bahagia..
Walau hanya ku tau kabar baikmu dengan pasti
Yang bisa menempah bahagia di hati tanpa henti
Menyulap belalang jadi merpati
Rumput pun menari dan berubah jadi bunga melati
Memantapkan rasa ini, bahwa bersamamu kelak itu pasti.
Andaikan ini mimpi, aku akan rela tak bangun lagi.

Berbunga hati ini dan ku bungkus serapat mungkin
Ingin ku kirimkan pada tuhan, hati yang berpahatkan namamu ini
Agar tuhan tau, aku bahagia kau ada di hatiku.
Agar tuhan tau, namamu sudah menyatu dengan nadi-nadi hatiku.

Aku ingin kau tau perasaan ini
Tapi entah lah, aku tak sanggup mengatakan nya padamu
Berkata bahwa aku bahagia mengenalmu
Tapi saat berbicara dengamu, mentalku hilang
Entah apa yang menggondol nya.
Aku memang tak berharap, kau juga memiliki perasaan yang sama denganku.
Aku cukup bahagia bisa menyayangimu, walau kau tak tau.
Walau aku tau, tak mungkin rasa ini kupertahan kan.

Mungkinkah karna jalan hidup kita yang berbeda..
Mungkinkah ada yang salah dengan
perasaanku...
Mungkinkah kau bisa bersamaku?

Entah...
Aku tak tau alasan kenapa aku suka padamu
Entah...
Aku tak tau kenapa aku ingin bertemu, dan bersamamu
Entah...
Kenapa aku ingin tuhan membuat takdir aku dan kau bersama
Entah...
Kenapa aku harus risau mendengar kabar tak enak tentangmu.

Andaikan saja aku bisa bersamamu
Melesat bersama untuk menghabiskan waktu
Menyatukan rasa ini agar semakin membatu
Hingga kita tak terpisahkan dan tetap menyatu...

Ah, kadang rasa ini sangat sakit.
Ah, kadang rasa ini sangat indah.
Entahlah.....

Padang lawas utara, 23 Oktober 2012.
10.36 wib.
Lihat versi blog http://news.mig33.info/12

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun