Mohon tunggu...
Roy Noah Archer
Roy Noah Archer Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

nothing

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Media Sosial di Tengah Keagamaan

10 Januari 2024   12:39 Diperbarui: 10 Januari 2024   12:46 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

dibuat oleh:

Audelynn Jonelle Wong 

Muhammad Randra Adam Razzaqu 

Roy Noah Archer 

Rai Djembar S.

A. Sejarah

 

Dengan adanya smartphone yang kita gunakan saat ini dan teknologi yang semakin berkembang  pesat yang tentunya membuat kehidupan kita semakin lebih mudah dan tidak hanya itu, media sosial yang kita lihat sehari-hari di layar juga menjadi alat interaksi bagi para penggunanya yang senang dengan melihat isi konten di media sosial dan tentunya memiliki efek pengaruh bagi dirinya, orang lain, dan bahkan agama.

   Dalam perkembangan digitalisasi juga sangat berpengaruh dalam praktik keagamaan, pengaruh ini sudah masuk semenjak adanya revolusi industri, terutama pada revolusi industri 3.0 hingga 4.0 (saat ini) dimana kedua era tersebut memiliki dampak signifikan dalam kehidupan beragama kita sehari-hari. Pada revolusi 3.0 dimana pada saat munculnya era sebelum internet ditemukan microchip dan semikonduktor untuk perangkat komputer pertama dan hukum moore didefinisikan. Di era ini wacana pertama kali mengenai agama muncul pada tahun 1970 yang sebelumnya lebih populer di papan buletin publik atau sejenis mading, lalu berkembang pada Usenet dan Newsgroup (bahasa kasarnya adalah surat elektronik dan forum web). Dan pada tahun 1983 berdirinya net.religion yang isinya adalah forum khusus yang membahas mengenai diskusi-diskusi agama. Di forum ini kita bisa memamerkan keyakinan kita dan juga mengkritik keyakinan orang lain, topik umum yang dibicarakan biasanya mengenai Al-kitab dan mukjizat Tuhan. Berlanjut pada era pasca internet dimana Google dan Facebook didirikan, internet sudah tersedia untuk umum, dan penggunanya sudah mencapai satu miliar orang di seluruh penjuru dunia. Sekitar tahun 1990-an kelompok-kelompok agama sudah banyak yang bisa menggunakan internet dan mulai menganalisis kasus-kasus empiris yang ada di internet, serta istilah seperti 'dunia maya' dan 'agama maya' mulai digunakan. Lalu pada awal 2000-an adanya pembedaan antara agama online yang menunjukkan kelompok-kelompok yang sudah mapan dalam penggunaan internet dan kelompok yang menggambarkan praktik-praktik interaktif yang sebagian besar atau secara eksklusif dilakukan secara daring (Evolvi, 2022).

   Revolusi selanjutnya adalah revolusi yang kita rasakan dampaknya hingga saat ini, yaitu 4.0, dimana era seluler berkembang. Pada saat Steve Jobs merilis Iphone pertamanya di tahun 2007 yang memunculkan revolusi seluler dan menjadi smartphone seperti saat ini, lalu berkembang pesatnya software atau perangkat lunak, dan istilah 'transformasi digital' diciptakan. Dengan adanya smartphone yang kita gunakan dan media sosial sebagai alat interaksi dengan menciptakan konten-konten atau informasi yang tersedia. Media sosial ini bermanfaat untuk kampanye moderasi beragama karena pengaruhnya yang dapat mencuri perhatian publik melalui konten-konten yang dibuat dan dibagikan sebagai pendorong pergerakan atau people power; contohnya seperti Facebook, Instagram, dan Tik Tok. Lalu muncul juga platform online yang tujuannya sebagai alat bimbingan atau konsultasi bagi orang-orang yang mengikuti keagamaan; seperti Muxlim TV, GodTube, Online Christian, Hindu Kids, dan lain-lain. Dan praktik dakwah online yang diselenggarakan di ruang online memberi sekat kebebasan bagi jamaah untuk merespons isi dakwah secara terbuka dan langsung (Umi Kulsum, Arief Subhan, Deden Mauli Darajat, 2021). Yang terakhir adalah era dimana pandemi terjadi tiga tahun lalu yang justru mempercepat inovasi digital, dimana perusahaan dipaksa memikirkan kembali bagaimana mereka melayani pelanggan mereka di dunia yang tidak bersentuhan dan dalam jarak jauh. Disini AI semakin berkembang dan maju, ditambah lagi munculnya machine learning seperti ChatGPT (Paige, 2023).

B. Dampak Positif Media Sosial terhadap Keagamaan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun