Ketulusan itu tertera pada kayu bakar yang habis dimakan bara
Tubuhnya habis agar api tetap menyala
Sedang asapnya membuat perih setiap mata yang membaca kisahnya
Bara api memakan kokohnya kayu pelan-pelan
Membiarkan diri hancur demi kehangatan
Sang dingin terurai perlahan, meski rapuh pilu harus disimpan
Api boleh saja merambat ke kayu lain
Jejak-jejak kehangatan akan terukir pada abu yang beterbangan
Pada masanya api akan padam, yang terkenang hanya kengahatan
Padamlah, lihat ke belakang semai kembali ketulusan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!