Kupeluk erat bayangmu selepas percakapan itu
Katamu aku bukan lagi yang kau tuju
Rindumu telah berembus pada orang baru
Kini biduk cintamu menjadi asing bagiku
Benderanya belum jua kau ganti, ia masih biru
Seketika aku pikir kauberlabuh di dermaga hatiku
Nyatanya jantungku sesak; mataku sayu meneteskan pilu
Doa apalagi yang harus aku langitkan, doaku telah hilang pegangan
Restu Yang Kuasa jauh dari jangkauan, rasaku remuk di tengah jalan
Hilang arah dan haluan, kaki jatuh, aku tersungkur dalam penyesalan
Tenggelam dan hanyut dalam genangan kenangan
Kau masih berlari dalam pejam mataku
Senyummu masih seperti dulu menuntaskan ragu
Sampai aku benci membuka mata meski sedetik waktu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H