Hoya carnosa adalah salah satu spesies hoya asli (dari sekitar 200 spesies) Asia Timur (India, Birma, China), Australia dan kepulauan Pasifik. Tanaman gantung indoor yang umum dibudidayakan. Merambat pada pohon dan batu di hutan subtropis. Bunganya beraroma seperti coklat terutama di malam hari.
Klasifikasi Ilmiah
Kingdom: plantae ● Cladus: angiosperms, euasterids ● Ordo: gentianales ● Famili: apocynaceae ● Subfamili: asclepiadoideae ● Tribus: marsdenieae ● Genus: hoya ● Spesies: hoya carnosa ● Nama umum: bunga lilin (wax flower/ wax plant/ honey plant). Sinonim: hoya meliflua, hoya luzonica, hoya parasitica, hoya diversifolia. Ada sekitar 57 members untuk kategori hoya carnosa.
Fitur
Daun H. carnosa ‘variegata’ dengan margin putih krem sedangkan ‘exotica’ berwarna kuning dan merah muda dengan margin hijau. Daunnya halus, tebal dan berdaging dengan panjang sampai 8 cm dan tumbuh saling berlawanan sepanjang batangnya. Tanaman ini merambat dan terus berkembang hingga mencapai 6 meter. Bunga berbentuk bintang berjumlah 20, atau lebih, sekitar 15 mm di dalam cluster cembung (umbels) antara 5 atau 8 cm. Korona bunganya merah muda atau merah dan mahkotanya biasanya putih.
Paparan
H. carnosa tidak akan mekar jika tidak cukup sinar matahari. Jangan menghapus bunga mati atau memangkas bunga dari batang yang masih berdaun setelah mereka mekar. Bunga-bunga akan selalu menghadap cahaya yang lebih terang. Jangan mengubah posisi tanaman ketika bunga sedang kuncup karena bisa membatalkan proses mekarnya.
H. carnosa adalah salah satu spesies yang memiliki tingkat penghapusan kontaminan tertinggi (proses fitoremediasi). Sejumlah senyawa organik yang mudah menguap/ VOC (Volatile Organic Compound) dalam rumah tangga, atau kantor, antara lain benzema, toluene, oktan, alpha-pinene. VOC yang berasal dari perabot, karpet, plastik, produk pembersih, bahan bangunan seperti drywall, cat, pelarut dan perekat bahkan air keran, terkonsentrasi di udara ruangan dan dalam beberapa kasus terpolusi hingga 100 kali daripada udara luar ruangan. Polusi udara dalam ruangan ini dapat menyebabkan sejumlah penyakit serius, termasuk asma, kanker, gangguan reproduksi dan neurologis.
(UGA's Agricultural Experiment Stations, was published in the August 2009 issue of HortScience)