Bukanlah suatu kebetulan saat Delegasi Indonesia menginjakan kaki kembali ke tanah air setelah berlaga pada Special Olympics World Games (SOWG) Berlin 2023 bertepatan dengan libur hari raya Idul Adha (28/6/2023).
Terlebih setelah kemarin pada saat takbir bergema (29/6/2023), sebagian dari Delegasi Indonesia pada SOWG Berlin 2023, mulai dari ujung barat hingga ujung timur Indonesia, masih ada yang berjuang menempuh perjalanan menuju kediamannya masing-masing, tentu hal ini bukanlah suatu kebetulan yang kebetulan terjadi.
Kehadiran Delegasi Indonesia yang disambut oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia di Bandara Soekarno Hatta bertepatan dengan libur hari raya kurban, mampu memberikan refleksi tersendiri bagi kami--setidaknya bagi saya pribadi yang menjadi bagian dari delegasi--bahwa betapa panjang rangkaian perjalanan kami dalam berkurban bagi bangsa.
Rasanya tak berlebihan apabila keikutsertaan kami sebagai Delegasi Indonesia dalam rangka sedang berkurban bagi bangsa, mengingat diri kami sendiri telah kami persembahkan sebagai bentuk persembahan yang hidup bagi bangsa ini. Setiap kami telah berjuang mempersembahkan yang terbaik bagi bangsa ini.
Persembahan yang mula-mula telah ditempuh oleh Pengurus Pusat Special Olympics Indonesia dengan memberikan kesempatan kepada kami dari 17 Provinsi Se-Indonesia untuk mengambil bagian dalam Delegasi Indonesia sebagai Atlet, Unified Partner, dan Pelatih. Sungguh kesempatan langka yang sebelumnya sulit untuk bisa kami dapatkan, tanpa adanya keberanian pengurus dalam melakukan terobosan besar.
Persembahan berikutnya datang dari Atlet dan Unified Partner yang telah menempa diri dalam Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) menuju SOWG Berlin 2023 yang telah digulirkan sejak 1 November 2022--Pelatnas Desentralisasi dilaksanakan pada 1 November 2022 hingga 6 Mei 2023, kemudian Pelatnas Sentralisasi dilaksanakan pada 7 Mei hingga 9 Juni 2023.
Persembahan selanjutnya datang dari Pelatih yang telah mempersembahkan waktu, energi dan sumber daya untuk mengurus Atlet dan Unified Partner, hingga kekurangan waktu untuk mengurus diri sendiri, terlebih pada saat pelaksanaan Pelatnas Sentralisasi, dan berlangsungnya SOWG Berlin 2023.
Sesudah itu, persembahan yang seringkali tak terlihat oleh banyak pihak hingga sering terlupakan dalam ucapan terima kasih yakni berbagai tenaga pendukung yang telah menjalankan perannya yang begitu penting bagi kelangsungan Delegasi Indonesia adalah pribadi-pribadi yang menjalankan tugas pengadministrasian, pendokumentasian, dan berbagai kerja nyata sebelum Pelatnas digulirkan hingga setelah berakhirnya pesta masih tetap bekerja.
Kurban ini begitu indah, bukan biri-biri, sapi atau unta yang disembelih untuk dikurbankan, melainkan jiwa dan raga yang kami kurbankan bagi bangsa Indonesia. Seorang pejuang sejati harus mengerti di mana menempatkan diri, berani berdiri untuk mengambil posisi yang tersulit dan berbahaya sekalipun, dan inilah persembahan kami sebagai wujud kecintaan terhadap bangsa ini.
Untuk mengakhiri refleksi ini, izinkan saya mengutip pernyataan The Founding Father of Indonesia, Soekarno (Dedication of Life, 10 September 1966): "Hanya kebahagiaanku adalah mengabdi kepada Tuhan, kepada tanah air, kepada bangsa. Itulah dedication of life-ku. Jiwa pengabdian inilah jadi falsafah hidupku, dan menghikmati serta menjadi bekal hidup dalam seluruh gerak hidupku. Tanpa jiwa pengabdian ini saya bukan apa-apa, akan tetapi dengan jiwa pengabdian ini saya merasa hidupku bahagia dan membawa manfaat."
Kota Surabaya, 30 Juni 2023
RAS