Mohon tunggu...
Rovey Widianto
Rovey Widianto Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa UNS Surakarta S1 PGSD Smester VII Kampus VI Kebumen. Pecinta musik yang sedang belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Otak (Brain Based Learning)

19 Oktober 2010   12:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:17 1184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Otak merupakan pusat sitem saraf. Otak mengatur dan mengkordinir sebagian besar, gerakan, perilaku dan fungsi tubuh homeostasis seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh. Otak juga bertanggung jawab atas fungsi seperti pengenalan, emosi. ingatan, pembelajaran motorik dan segala bentuk pembelajaran lainnya. Otak terbentuk dari dua jenis sel: glia dan neuron. Glia berfungsi untuk menunjang dan melindungi neuron, sedangkan neuron membawa informasi dalam bentuk pulsa listrik yang di kenal sebagai potensi aksi. Mereka berkomunikasi dengan neuron yang lain dan keseluruh tubuh dengan mengirimkan berbagai macam bahan kimia yang disebut neurotransmiter. Neurotransmiter ini dikirimkan pada celah yang dikenal sebagai sinapsis. Avertebrata seperti serangga mungkin mempunyai jutaan neuron pada otaknya, vertebrata besar bisa mempunyai hingga seratus milyar neuron. Otak manusia adalah struktur pusat pengaturan yang memiliki volume sekitar 1.350cc dan terdiri atas 100 juta sel saraf atau neuron. Otak manusia bertanggung jawab terhadap pengaturan seluruh badan dan pemikiran manusia. Oleh karena itu terdapat kaitan erat antara otak dan pemikiran. Otak dan sel saraf didalamnya dipercayai dapat mempengaruhi kognisi manusia. Pengetahuan mengenai otak mempengaruhi perkembangan psikologi kognitif. Manusia sebenarnya memiliki jumlah sel otak yang sama dengan Albert Einsten, Thomas Alfa Edison bahkan teman kita yang pintar dan selalu menjadi juara umum, hanya saja ouputnya berbeda, hal itu dikarenakan pendayagunaannya yang berbeda. Otak manusia memiliki jutaan sel saraf yang disebut neuron yang dapat berinteraksi dengan sel-sel lain di sepanjang cabang-cabang yang disebut dendrit. Kunci penghubung antara dendrit-dendrit adalah suatu zat yang disebut myelin. Ketika kamu menerima informasi maka myelin akan terbentuk sehingga dendrit terhubung. Proses inilah disebut penerimaan dan penyimpanan informasi. Pada tahap awal untuk membuat myelin yang pertama dibutuhkan adalah energi yang besar. Itulah sebabnya seorang yang jarang berfikir secara otomatis akan memiliki daya ingat yang rendah karena energi yang rendah. PERBEDAAN DASAR FUNGSI OTAK KANAN & KIRI Dunia medis di jaman dahulu menganggap bahwa perbedaan fungsi otak kanan dan otak kiri tidaklah besar. Namun, pada saat ini, perbedaan fungsi otak kiri dan otak kanan tidak hanya menjadi pengetahuan yang diakui bersama oleh para praktisi medis pada umumnya, tetapi juga menjadi sebuah cabang ilmu pengetahuan yang khusus diteliti. Fungsi otak kiri adalah untuk berpikir nalar, analisa, kemampuan berbahasa dan kemampuan menghitung. Dapat dikatakan juga bertanggung jawab terhadap IQ seseorang. Seseorang dengan kecenderungan otak kiri yang lebih dominan lebih egois, mementingkan diri sendiri, mudah iri hati, sombong dan lain sebagainya. Otak kanan bertanggung jawab dalam emosi, daya intuisi, daya kreasi, kesenian, kemampuan refleksi, daya ingat, kepribadian dan lain sebagainya. Yaitu bertanggung jawab terhadap emosi (EQ). Seseorang dengan kecenderungan otak kanan yang lebih dominan cenderung dapat lebih berperasaan serta kurang kemampuan manajerial. Pendidikan saat ini kebanyakan lebih mengutamakan otak kiri. Sehingga mengakibatkan banyak orang tidak percaya adanya indera intuisi, daya prediksi dan kemampuan perspektif yang merupakan gejala umum dimana fungsi otak kanan tertekan oleh otak kiri. Beberapa waktu yang lalu banyak dibicarakan munculnya metode ‘Aktifasi Otak Tengah’. Metode ini mengklaim mampu meningkatkan kemampuan anak setelah otak tengahnya diaktifasi. Benarkah demikian? Saya juga penasaran ingin mincoba metode tersebut. Berdasarkan informasi yang saya dapatkan setelah otak tengah (midbrain) diaktifkan, fungsi dari otak kanan dan otak kiri dapat berjalan secara seimbang. Otak kiri tidak lagi menekan otak kanan. Kemampuan prediksi, daya ingat, kesenian dan kemampuan refleks tidak hanya menjadi berkembang, tetapi kemampuan manajerial dan pemahaman juga dapat terpelihara. Orang seperti ini akan lebih memiliki rasa cinta kasih, lebih mencintai orang tua sendiri, termasuk orang yang lebih tua, memiliki kecerdasan dan kerukunan. Memulihkan potensi awal yang semestinya dimiliki oleh umat manusia. Sungguh luar biasa. Coba bayangkan jika semua anak di indonesia mengaktifkan otak tengahnya, negara ini kedepannya pasti akan sangat maju. Bagaimana peranan otak dalam pembelajaran? Tentu sangat penting karena otak merupakan organ yang sangat fital. Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon.Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada pelajar, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan pelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur, yang dapat diamati adalah stimulus dan respon, oleh karena itu apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh pelajar (respon) harus dapat diamati dan diukur. Proses belajar harus mampu mengoptimalkan kerja dan fungsi Otak. Ir. Sutanto Windura (Director The Brainic Institute) mengatakan otak berjalan secara linier, setiap informasi masuk akan segera dipancarkan dengan sendirinya oleh otak menjadi asosiasi yang berbeda-beda. Untuk itulah cara kerja natural otak perlu dipelajari agar mendapatkan fungsi otak yang optimal. Hukum-Hukum Otak 1. Otak menyimpan informasi dalam sel-sel syarafnya. 2. Otak memiliki komponen untuk menciptakan kebiasaan-kebiasaan dalam berpikir dan berperilaku. 3. Otak menyimpan informasi dalam bentuk kata, gambar, dan warna. 4. Otak tidak membedakan fakta dan ingatan. 5. Imajinasi dapat memperkuat otak dan mencapai apa saja yang dikehendaki. 6. Konsep dan informasi dalam otak disusun dalam bentuk pola-pola. Otak dapat menerima sekaligus menolak pola-pola itu. Otak terikat dan sekaligus tidak terikat dengan pola. 7. Alat-alat indra dan reseptor saraf menghubungkan otak dengan dunia luar. Latihan indra dan latihan fisik dapat memperkuat otak. 8. Otak tidak pernah istrahat. Ketika “otak rasional” kelelahan dan tidak dapat menuntaskan sebuah pekerjaan, maka “otak intuitif” akan melanjutkannya. 9. Otak dan hati berusaha saling dekat. Otak yang diasah terus menerus dapat membawa pemiliknya ke jalan kebajikan dan kebijaksanaan, serta ketenangan jiwa. 10. Kekuatan otak turut ditentukan oleh makanan fisik yang diterima otak.. Seorang peneliti bidang psikologi, Herman Witkin, melalui studi risetnya mengemukakan 2 macam karakteristik Gaya Belajar yang dimiliki seseorang, yaitu: 1. Gaya Belajar GLOBAL (cenderung memandang sesuatu secara menyeluruh atau melihat gambar yang besar, dan tidak bagian demi bagian). 2. Gaya Belajar ANALITIK (cenderung melihat suatu masalah secara bertahap, dan memfokuskan diri pada bagian-bagian yang membentuk gambar, secara urut dan terperinci). Keunggulan daya saing manusia atas mahluk hidup lainnya: 1. Otak belajar (The learning Brain) 2. Pengendalian Emosi 3. Kemampuan Memilih faktor penggerak (Kecerdasan Spiritual) 4. Kecerdasan Rohani Keunggulan ini adalah anugrah sekaligus adalah amanah yang harus dipertanggung-jawabkan pada sang pencipta. Pada otak manusia, berlaku ketentuan “You use it or You Loose it” semakin banyak digunakan otak kita menjadi semakin padat. Jumlah sel-sel Otak manusia dan berbagai otak binatang: 1. Otak Manusia 100 miliar sel 2. Otak kera 10 miliar sel. (1:10) 3. Otak Tikus 5 juta sel (1: 20’000) 4. Otak lalat 100 ribu sel (1: 1’000’000) Kelebihan lainnya dari otak manusia adalah memiliki kemampuan sebagai otak belajar sedangkan binatang diciptakan tidak memiliki sarana ini. Jumlah sel otak bukan menunjukan intelektualitas orang tersebut. Manusia hanya memerlukan otaknya kurang dari 1% untuk dapat hidup normal. Dengan demikian potensi besar masih tersimpan pada diri setiap manusia. Sungguh sangat disayangkan jika kita tidak menggunakan otak kita dengan maksimal. Begitu pula dalam pembelajaran, guru harus bisa mengembangkan metodenya untuk membuat inovasi-inovasi dalam mendidik peserta didiknya yang mana pada umunya otak manusia lebih merespon gambar atau visual, sementara peserta didik lebih seringkali dijejali tulisan dan kata-kata atau kerja otak kiri. Perubahan metode belajar oleh guru dan orangtua disertai pemahaman bahwa setiap anak adalah unik dan memiliki kecerdasan yang berbeda akan menghasilkan inovasi belajar kearah yang lebih baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun