Inilah dia, kekasih hati
Pemain musik sejati
Memainkan biola berapi-api
Menghentak sesekali, lalu mati
Mengalun lagi, pelan sekali
Sesekali, melangkahkan kaki kesana-kemari
Benar-benar mempesona hati
Rambutnya ikal sebahu dibiarkannya tergurai
Bola matanya kecil namun tatapannya setajam belati
Hidungnya kecil, lancip, membaui panggung ini
Bibirnya tipis, tajam dan warnanya hampir senada dengan mukanya, pucat pasi
Dia sangat memperhatikan mode, kasual, lepas dan berani
Aku benar-benar dibuatnya mati
Oh Pengasih, aku mencintainya sampai mati
Biarkan ia memainkan biola, memetik dawai
Dan aku menari, menghentakkan kaki
Berdua beradu memadu, kepayang dibuai-buai
Bercumbu mesra sampai aku tak memimpikannya esok pagi (lagi)
Baca juga di sini @suarausu
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI