Proses dari Perkembangan Penanam Pohon atau Tumbuhan dalam LingkunganSekitar Kita[1]
Pada awalnya menanam sebatang pohon sama dengan memupuk 1000 bibit tanaman yang ada di sekitar lingkungan kita. Bahwasanya menanam pohon atau memupuk bibit tanaman itu merupakan ciri-ciri yang positif. Kita bisa lihat sekitar kita banyak sekali tanaman atau pohon-pohon kurang atau jarang diperhatikan oleh lingkungan sekitar kita. Oleh sebab itu makanya kita harus senantiasa untuk saling berbagi rasa atau berinteraksi dengan masyarakat lingkungan sekitar kita.
Mantan Presiden Amerika Serikat, John F. Kennedy, merujuk pada Lyautey, suatu hari mengatakan:
“Suatu hari saya meminta kepada tukang kebun untuk menanam sebatang pohon. Tukang kebun tersebut merasa keberatan karena pohon tersebut merasa keberatan karena pohon tersebut tumbuh dengan lambat dan tidak akan mencapai kematangan sampai seratus tahun. Saya menjawab dalam kutipan tersebut: Dalam masalah itu tidak ada yang dirugikan, tanamlah di sore hari…..”( Chartered Account, New Delhi,79, Suplemen).[2]
Pertumbuhan dan perkembangan suatu bangsa adalah suatu urusan yang sepertinya lama, dan harus ada suatu input yang sangat baik dari tingkat individu maupun dari masyarakat sebelum pada akhirnya berkembang dan menemukan posisi kehormatan dan kejayaan yang bermanfaat dalam berbagai urusan dunia. Tetapi menurut seseorang yang berpendapat bahwa tidak ada yang dapat menunggu selama seratus tahun , jawabannya adalah: “Dalam masalah itu, kita tidak dapat kehilangan waktu meskipun sesaat saja. Kita harus menanam’ pohon’ kita ini dengan segera.”
Jika ia membutuhkan masa seratus tahun untuk mencapai ketinggiansepenuhnya, maka orang yang ingin memiliki pohon itu tidak ada pilihan lain kecuali dengan menanamnya saat itu juga. Alih-alih memeliharanya dengan penuh perhatian dan keterampilan, jika manusia lebih memilih untuk memenuhijalanan dan berkampanye agar pohon itu dapat tumbuh, atau berkumpul sambil berteriak –teriak membaca berbagai slogan, maka dipastikan mereka tidak akan pernah memiliki satu pohon pun, apalagi memiliki buahnya.
Begitu juga, Anda tidak akan dapat memiliki sebuah rumah hanya dengan berbicara tentang kebutuhan papan bagi seseorang. Merupakan suatu kebodohan yang sangat sempurna dengan melakukan hal seperti itu. Suatu bangsa juga tidak dapat memperkuat dirinya dengan mengharap mukjizat-mukjizat di bidang politik. Dalam dunia sastra, revolusi dapat terjadi sebagai hasil dari satu permainan kata-kata belaka. Seorang pemimpin yang pandai berpidato dapat membuat orasi yang mempersona dan menggugah massa yang besar. Tetapi hasil-hasil riil hanya dapat dicapai dengan perencanaan dan kontinuitas jangka panjang serta usaha yang berdedikasi.
Sangat tepat dikatakan bahwa dua kebaikan besar yang sangat diperlukan dalam perjuangan adalah kesabaran dan ketabahan. Bahwa disini kita bisa berpikir jernih bahwasanya satu batang pohon dapat tetap berdiri dan kokoh, apabila kita semua dapat merawat,menjaga, dan melestarikan agar pohon tersebut bisa berdiri menjulang tinggi , seperti atau bagaikan bangunan rumah tanpa pengangan yang kuat atau kokoh. Itu sebabnya pohon atau tanaman supaya dapat berkembangan seperti mahluk hidup lainnya mereka membutuhkan perawatan yang lebih terarah atau intensif menurut fungsi dan perawatan yang semana semestinya. Intinya rawatlah pohon sebisa mungkin dan rawat tanaman yang ada di lingkungan kita sedini mungkin.
Batang pohon membentuk setengah dari pohon , dan akar adalah setengah bagian lainnya. Para ahli tumbuhan mengatakan bahwa bagian pohon yang tertanam menyebar di bawah tanah adalah sebanyak bagian yang tumbuh di atasnya . Bagian atas pohon hanya dapat berdiri tegak dan hijau di atas tanah ketika ia siap untuk mengubur setengah bagian lainnya di bawah tanah. Ini adalah satu contoh yang dipertunjukkan pohon –pohon kepada manusia; seorang filosof mengungkapkannya dengan :”Akar di bawah, buah di atas, itu adalah aturan Ilahi”.
Bunga mawar merupakan kombinasi warna yang sempurna, wangi, bertangkai tinggi. Namun kesempurnaannya tercapai karena akarnya tertanam di dalam tanah di bumi. Mereka yang bercocok tanam atau berkebun mengerti analagi ini. Perhatian kita selama ini terpusat pada buah, dan mudah melupakan akar.
Sebuah pohon yang berdiri di atas tanah, menghunjamkanakar-karnya di bawah tanah dengan teratur. Ia tumbuh dari bawah, tumbuh ke atas menuju udara, ia tidak mulai dari atas dan tumbuh ke bawah. Pohon adalah guru kita, yang memberikan pelajaran tentang alam, yaitu jika kita mencari kemajuan secara lahirliah, maka pertama-tama kita harus memperkuat diri kita secara batiniah; kita harus mulai dari dasar sebelum dapat membangun masyarakat.
Penulis Rumi Algar
Sarjana Antropologi UNPAD
Aktif dalam Forum Blogger
[1] Penulis Sendiri
[2] Dikutip dari Buku Psikologi Kesuksesan (Maulana Wahiduddin Khan)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H