Kita berkenalan secara tidak sengaja, bertemu di media sosial, saling bertukar informasi, dan tentunya saling mengabari, ada saja hal-hal yang kita bahas menjadi pendukung kita dalam bercengkrama...ya tentunya tentang dunia sekolah yang kita tempuh
Bulan pun berganti, dan kita semakin dekat, hanya saja kedekatan kita hanya sebatas dimedia sosial.
Semakin lama kita semakin dekat, hanya saja aku menganggapmu sebagai teman saja, dan kamu berbeda, kamu menganggap lebih..
Secara otomatis semua berubah, aku yang tidak mengetahui hal tersebut merasa ada yang janggal denganmu. Dan kini aku harus kehilangan teman yang betul-betul bisa di ajak bertukar fikiran.
Apakah perkenalan tidak bisa hanya sebatas teman?,atau sebagai seorang sahabat?bahkan saudara. Aku tidak mau kehilangan temanku hanya karena sebuah perasaan. Kenapa harus menyertakan perasaan? Jika itu membuat kita kehilangan.Â
Aku masih ingin berteman denganmu, tapi bolehkah tidak harus menyertakan perasaan? Kamu sangat berubah.Â
Kini kamu jauh dan tak tergapai, sesekali aku mengabarimu namun dinginnya sikapmu membuatku berfikir puluhan kali jika ingin menghubungimu, karena kamu tidak seperti dahulu lagi.
Semua berubah hanya karena perasaan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H