20 Juli 2021, oleh Naela Novarizka Mahasiswa Uin  Walisongo Semarang.
Dibulan dzulhijah yang bertepatan dengan bulan Juli, terdapat hari raya yang sangat didambakan para umat khususnya umat muslim. Kita tahu bahwa di bulan dzulhijah ini terdapat banyak pelajaran dari kisah Nabi Ibrahim yang kini menjadi ibadah kurban bagi umat muslim.
 Selain ibadah kurban juga ada ibadah haji namun di masa pandemi ini ibadah haji sangatlah terbatas dan diberlakukannya ppkm membuat umat muslim di Indonesia tidak dapat bepergian.
Khususnya di desa Maribaya Tegal, yang merayakan idul adha di rumah masing-masing. Dalam wawancara dengan Pak  Tahir Selaku panitia kurban di mushola Al- Faiqoh,  beliau mengatakan bahwa di masa pandemi ini terdapat pengurangan hewan kurban di mushola Al- Faiqoh. Namun secara keseluruhan di wilayah Maribaya hewan kurban bertambah 3 ekor sapi.
Selain itu, karena pandemi setiap mushola mempunyai panitia masing-masing untuk menjalankan kurban. Sehingga tidak ada berkerumun dan menjaga protokol kesehatan.
" daging kurban diberikan secara door to door yaitu langsung di rumah masyarakat, untuk menghindari adanya kerumunan massa. sehingga banyak dibentuk panitia disetiap mushola untuk menjalankan protokol kesehatan." kata Pak Tahir.
 Pemberlakuan dalam ibadah kurban ini, menurut Pak Tahir sudah bagus , dan diharapkan masyarakat masih menjalankan idul adha di rumah dengan hikmat .
"Pandemi menurut saya menjadi pemicu kita agar menjaga kebersihan dan menjalankan apapun  dengan sesuai protokol kesehatan, dengan pandemi ibadah jangan dihentikan, tapi lebih diunggulkan. Ibadah kurban di masa pandemi saya harap masih sama seperti ibadah kurban di masa normal." lanjut Pak Tahir.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H