Kenyamanan Pasangan Bersua Lewat Dunia Maya dengan yang lain, Apa Bisa dikatakan Selingkuh?
Mengambil cerita dari teman di Madrasah ku, panggil saja Rida. Dia menikah dengan Cahyo sekitar 21 tahun silam, kalau dihitung dari usia pernikahan mereka sudah sangat lama dengan dikaruniai dua anak cowok dan cewek yang sudah dewasa, pastinya sudah bisa memahami satu sama lain. Ternyata badai menggunjang bahtera rumah tangga mereka.Â
Meski tidak kasat mata diketahui oleh keluarga diantara kedua belah pihak, tapi dampak kesehatan Rida menurun drastis, sejak mengetahui suaminya meminta nomor HP mantan ke salah satu teman bertemu di acara reuni, yang sekarang berada di Kalimantan. Setiap hari selalu chatting dan video call, menyebabkan Rida mempunyai penyakit diabetes.
Cahyo selalu menyangkal jika perbuatan dia bersua lewat dunia maya itu salah satu contoh dari serangkaian selingkuh. Namun menurut Rida sangat kelewat batas, karena tengah malam selalu video call, mungkin karena si Jamilah sudah menjanda, jadi nyaman dengan Cahyo yang memberi perhatian meski lewat HP.Â
Naluri Rida yang mengetahui kalau gelagat suami berbeda, setiap hari selalu chatting, tapi herannya kenapa selalu di hapus percakapan mereka, karena pernah ketahuan oleh anak Rida dan Cahyo yang masih duduk di bangku SMA.
Cahyo mengatakan ke Rida, "Kamu itu sudah bersama aku sudah lama, disini aku dan kamu, tidur dan makan bersama, sedangkan Jamilah Cuma kuberi perhatian lewat HP, itu saja baru sekarang, aku dan Jamilah berpisah sudah 20 tahun lebih, cobalah kamu mengerti, aku akan terus berhubungan lewat HP dengan dia, jangan kamu larang, sampai Jamilah menikah lagi." Itu perkataan yang membuat Rida langsung tumbang, pingsan ditemani kedua anaknya, dipikiran Rida, bahwa suaminya sudah selingkuh.
Menurut Cahyo, selingkuh itu adalah ketika raga atau badan bersanding, sering ketemu tatap muka. Tapi kalau yang dialami Cahyo dan Jamilah sekarang adalah hanya percakapan lewat dunia maya, sekedar teman dan tidak lebih, meski dahulu pernah jadi pacar.
Dari kisah temanku tersebut, bagi pembaca kompasiona apakah yang harus dilakukan teman ku?, karena sikap suaminya sangat keras, bersikukuh untuk tetap bersua, karena mantanya masih belum menikah, jadi dia butuh teman cerita mulai dari bangun sampai tidur, dan berdalih bahwa dia tidak selingkuh.Â
Temanku sekarang lebih pasrah, biarlah, toh suami masih ada disampingnya, bah bah no, atau tidak peduli, tetapi hati dan raganya yang kian hari sering ngedrop, gula darahnya sering naik. Beban pikiran membuat dia menjadi sakit.
     Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H