Mohon tunggu...
Roudhotul Jannah
Roudhotul Jannah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Jangan lupa membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Lebih Dalam Apa Itu Emosi Prososial Anak

17 Desember 2022   11:51 Diperbarui: 17 Desember 2022   12:10 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Haii kita selalu mendengar tentang prilaku prososial, nahhh pada tau ga sih apa sih sebenernya prososial itu? Dan bagaimana mengembangkan emosi prososial tersebut secara tepat pada anak? Yuk yuk simak penjelasan di bawah!...

Definisi emosi prososial

Perilaku prososial adalah sebuah prilaku atau tindakan yang direncanakan untuk menolong orang lain tanpa mengharapkan sesuatu dari orang lain untuk dirinya, atau sukarela, yang mana prilaku prososial ini memiliki konsekuensi positif bagi orang lain, adapun tindakan prososial meliputi tindakan berbagi, menolong, kerja sama, dermawan dan lain sebagainya. Seiring bertambahnya usia prilaku prososial dan kemampuan empati akan terus berkembang, lingkungan keluarga sangat berpengaruh dalam perkembangan prososial anak hal ini dilihat dari lingkungan anak dengan siapa dan bagaimana anak bergaul, yang mana ini akan terus berkembang dan sampai anak dewasa nanti.

Nancy Eisenberg merumuskan 5 tahapan perkembangan kualitas prososial yaitu:

1. Berorientasi pada kepentingan pribadi (masa dimana anak berbuat baik bukan karena rasa kepeduliannya terhadap orang atau keadaan dilingkungannya, akan tetapi hanya menghindari konsekuensi negatif jika tidak berbuat baik biasanya tahapan ini berlangsung pada anak usia pra-sekolah).

2. Berorientasi pada kebutuhan (fase ini anak hanya menanggapi orang-orang yang membutuhkan bantuan tanpa mengungkapkan perasaan peduli secara lisan, biasanya tahapan ini berlangsung pada anak usia pra-sekolah dan sebagian besar anak usia sekolah dasar).

3. Berorientasi pada penilaian orang lain dan seterotip sebagai anak baik (pada fase ini anak melakukan suatu kebaikan agar diterima orang sekelilingnya dan dicap sebagai anak baik, biasanya tahapan ini berlangsung pada anak usia sekolah dasar atau sebagian kecil anak sekolah menengah).

4. Munculnya kemampuan refleksi dan empati (pada masa ini anak sudah bisa mempertimbangkan dan sudah melibatkan rasa empati, antisipasi, kemanusiaan dalam memutuskan untuk menolong atau tidak menolong orang yang butuh bantuannya dan kemungkinan bisa menimbulkan perasaan rasa menyesal jika tidak menolong orang yang membutuhkan bantuannya, biasanya tahapan ini berlangsung pada anak usia sekolah menengah).

Tahapan transisi (tahap ini adalah dimana sang anak mengambil keputusan menolong atau tidak dengan penuh pertimbangan yang melibatkan nilai moral, norma tanggung jawab sosial dan motivasi untuk mengubah kondisi lingkungan sekitarnya menjadi lebih baik, tahapan ini biasanya berlangsung pada anak yang kelompok usianya lebih tua).

5. Berorientasi pada nilai-nilai moral yang telah tertanam dalam diri (masa ini biasanya ditemukan pada anak usia sekolah menengah).

Peran orangtua dalam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun