Mohon tunggu...
Mukhoirotul Khomsah
Mukhoirotul Khomsah Mohon Tunggu... -

Mewarnai hari dengan imajinasi, merangkai kata dengan kisah \r\nKarena saya pemeran utama :D

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dari Junior untuk Sang Senior yang Selalu Ada di Setiap Rapat (Perasaan Sesaat)

28 Mei 2012   10:51 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:41 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Siang itu setelah pulang sekolah, sebuah pengumuman dari speaker memanggil para panitia acara kegiatan

dan ketua kelas untuk menuju ruang Ava, guna membicarakan lomba yang akan diadakan sebentar lagi. Aku

yang bukan panitia diajak temanku untuk membantunya membuat pamflet acara tersebut, lumayanlah

menambah pengalaman pikirku. Dengan sedikit bersemangat aku menuju ruangan pojok sekolah ini. Tanpa

menunggu lama aku memasuki ruangan itu, ternyata rapat sudah dimulai. Tak apalah terlambat sebentar.

Begitu memasuki ruangan aku tertuju pada seseorang yang duduk di depan. Seseorang yang sangat aku kenal

wajahnya dan postur tubuhnya yang tinggi. Ternyata benar dugaanku itu memang dia.

Kak tahukah aku memendam rasa namun saying aku telah mebuang rasa itu jauh hari. Ketika mengetahui

fotomu dengan seseorang yang terpampang di jejaring sosial, rasanya aku sudah tidak ada harapan lagi

untuk memberi rasa kepadamu. Kak tahukah setiap hari aku mengamatimu, melihatmu tersenyum itu sudah

cukup bagiku. Ketika sore hari kau berlatih voli aku sering memperhatikan mu menangkis bola yang datang,

ketika kau melompat tulah bagian terkerenmu. Tahukah kau ketika aku mengirimimu sebuah pesan di dunia

maya tapi tidak kau balas rasanya saedari hari itu aku membuang rasaku.

Tapi kini kau hadir di setiap rapat, tak dapat ku elakkan lagi, dan aku berfikir ini hanyalah sebuah forum dan

kita anggota didalamnya nggak lebih. Namun tatapanmu ketika melihatu membuatku merasa aneh, rasa itu

dating lagi. Ketika aku pulang berjalan melewati lapangan sekolah dan kau mengamatiku tahukah perasaan

ku? Perasaanku kacau tak karuan. Kau memberikanku rasa itu lagi, rasa yang telah aku buang. Aku berharap

ini hanya perasaan sesaat dan hanya sebatas mengagumi senior ya itu saja. Semoga rasa ini tak berlarut

lama.

Buat kaka kelasku

yang tadi

duduk didepan :D

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun