Mohon tunggu...
Moh Rosyid Mahmudi
Moh Rosyid Mahmudi Mohon Tunggu... -

Dosen STKIP Dharmasraya, Bercita-cita menjadi Profesor, sederhana dan selalu senyum.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kurikulum 2013: Jika Berhasil Karena Guru, Jika Gagal Bukan karena Guru

16 September 2014   15:38 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:33 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1410830572469729133

Kurikulum 2013 memang sangat mencemaskan bagi guru terutama guru SD. Setidaknya inilah yang terjadi di daerah saya. Riuh rendah suara dan bisik-bisik para guru tidak lain selalu membicarakan tentang kurikulum 2013. Dan yang menjadi hal paling membingungkan di kalangan guru tersebut adalah sistem penilaian pada kurikulum 2013.

Dan alasan inilah yang menyebabkan mereka (baca: Guru) berusaha untuk mencari tahu, menggali, dan bertanya kepada siapapun yang mengerti tentang kurikulum 2013 ini. Sehingga pada sabtu, 13 september lalu STKIP Dharmasraya diminta untuk memberikan penjelasan mengenai sistem penilaian di kurikulum 2013. Dilansir dari www.stkipdharmasraya.ac.id.

Setelah mendengar penjelasan yang begitu rinci. Ada hal unik yang diutarakan oleh para guru-guru SD yang ada di gugus SD Koto Padang Koto Baru. Mereka mengatakan bahwa guru seakan pindah fungsi. Guru mulai menjadi penilai yang ulung dan bukan lagi pengajar yang ulung. Betapa tidak, dengan segudang format penilaian untuk masing-masing pembelajaran dalam masing-masing sub tema dalam masing-masing tema persemesternya yang juga masih terbagi ke dalam KI1, KI2, KI3, dan KI4, menjadikan guru siap menghabiskan kertas 1 rim per minggu ungkap salah seorang guru disana. Hal ini menciptakan sebutan baru bagi "pahlawan tanpa tanda jasa" ini dengan sebutan Tukang Makan Kertas (TMK). Ini berlum termasuk RPP yang tentu saja jumlahnya juga seabrek.

Memang, sebenarnya kertas dapat kita hemat dengan hadirnya TI namun tidak semua guru punya atau mampu menggunakan komputer dengan baik. Ya sudahlah... Kata seorang penyanyi.

Namun demikian, kita harus selalu optimis... "Apapun yang terjadi..." Guru harus melaksanakan kurikulum 2013 ini. Saya tidak ingin guru menjadi penyebab kegagalan kurikulum 2013. mungkin bukan saya saja yang menginginkannya, tapi kita semua. Kita berharap bahwa JIKA K13 BERHASIL, ITU KARENA GURU, NAMUN JIKA K13 GAGAL ITU BUKAN KARENA GURU. Sudah cukup guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Dan jangan pernah menjadi kambing hitam.

Semangat para guru, Ayo kita laksanakan K13 dengan hati yang ikhlas. ...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun