Mohon tunggu...
rosyid faqih redianto
rosyid faqih redianto Mohon Tunggu... PNS -

orang kecil yang ingin menjadi besar.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Sudahkah "Anda" Siap Harga Rokok Naik?

6 September 2016   17:07 Diperbarui: 6 September 2016   17:16 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Tertarik sekali dengan isu tentang kenaikan harga rokok. Rasanya tidak sabar lagi menunggu keputusan yang akan benar-benar diambil oleh pemerintah mengenai kebijakan tersebut. Sembari membaca opini masyarakat yang beredar, rasanya tak ada salahnya bila ikut serta memberikan sedikit opini terkait isu panas tersebut.

Saya bukan seorang perokok. Tapi saya tahu betul merokok akan mengancam kesehatan tubuh. Ini bukan lagi bicara opini, melainkan sudah melalui penelitian medis diberbagai belahan dunia. Namun, kenyataannya memang banyak sekali penikmat rokok di dunia ini, khususnya Indonesia. Jumlah perokok di Indonesia terus merangkak setiap tahunnya. Berdasarkan data terakhir Riset Kesehatan Dasar 2013, perokok aktif mulai dari usia 10 tahun ke atas berjumlah 58.750.592 orang.

Angka ini tentu sangat fantastis, hingga banyak orang mengatakan bahwa angka itu sebanding dengan 10 kali lipat jumlah seluruh penduduk Singapura. Bayangkan bila 1 batang rokok seharga 1000 rupiah, maka uang yang akan dikeluarkan lebih dari 58 miliar rupiah. Itu HANYA JIKA setiap perokok hanya mengkonsumsi 1 batang rokok saja. Padahal kenyataannya?? Tentu kita semua dapat menjawabnya. Sehingga tidak heran bila pak menteri mengatakan bahwa pendapatan negara dari cukai rokok mencapai 80 triliun dalam setahun. Hal ini memunculkan banyak pendapat yang mengatakan bahwa 10 tahun cukai rokok dapat membayar hutang negara. Ya, mungkin saja.

Hingga kini, berbagai opini terus bermunculan. Dan saya pun sampai sekarang masih belum bisa menempatkan diri untuk pro atau kontra terhadap kenaikan harga rokok tersebut. Jika ditanya tentang menghentikan dan mengurangi jumlah perokok, tentu saya setuju dan berada di gardu paling depan. Akan tetapi, sekarang masalahnya bukan hanya itu. Dampak yang disebabkan dari kenaikan harga rokok akan berasal dari berbagai aspek, bisa ekonomi, sosial, dan lainnya. Saya rasa tidak perlu dijelaskan lagi akibat disetiap aspek tersebut, karena sudah banyak ahli dibidangnya. Yang perlu digaris bawahi yaitu, Sudah siapkah pemerintah mengatasi hal itu?? Ya, dampak pada setiap aspek kehidupan.

Secara umum, niat pemerintah sangat bagus. Saya ingin sekali berdiri dan memberikan applause. Hanya saja, saya sangat berharap sudah dipikirkan matang-matang mengenai dampak yang akan ditimbulkan apabila kebijakan itu jadi dibuat. Nampaknya perlu sekali pembahasan-pembahasan yang dapat menggodok lebih matang lagi mengenai kebijakan tersebut. Akankah, perokok akan berkurang? Atau justru memperbanyak pengangguran akibat berkurangnya lapangan pekerjaan, tingginya kejahatan akibat ekonomi masyarakat yang tidak mampu membeli rokok, dan sebagainya.

Sudahlah, saatnya menanti kelanjutan isu panas tersebut.

Salam,

Orang kecil dari seberang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun