Mohon tunggu...
Humaniora

Kriminalitas di Perkotaan

29 November 2015   11:25 Diperbarui: 29 November 2015   12:26 1678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tindakan kriminal sekarang telah merajalela di kalangan masyarakat Indonesia, terutama di kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan. Banyak sekarang kita temui kasus tersebut dan menjadi hal yang sudah biasa. Inilah yang menjadi perhatian besar bagi seorang ahli sosiologi untuk studi kasus dalam masalah tersebut. Mereka dituntut untuk menyelesaikan itu dan mengurangi dampaknya agar tidak mengarah kepada dampak yang lebih besar lagi.

Jika kita lihat sekarang Kota Jakarta. Apa yang biasa kita dengar dari kota itu? Pastinya sebagai salah satu kota dengan tingkat kriminalitas yang tinggi di dunia. Ini merupakan suatu hal yang membuat sebuah kota tersebut rawan akan halnya tindakan perampokan, pembunuhan, maupun pencopetan. Dengan tingkat kriminalitas yang tinggi ini, membuktikan bahwa proses sosialisasi di kota tersebut rendah dan menjadi suatu masalah yang dapat diperhitungkan.

Kalau kita tengok, sebuah maksud itu pasti punya tujuan. Lalu apa tujuan tindakan kriminalitas itu? Jawabanya adalah faktor ekonomi. Yah, itu adalah hal dasar seseorang melakukan tindakan kriminalitas tersebut. Di zaman sekarang ini, uang adalah  segalanya. Semua orang berlomba-lomba untuk mencari uang itu, baik dengan cara yang benar ataupun tidak. Hingga ada suatu pepatah mengatakan “Money is Everythings”.

Dengan kata lain, tindakan kriminalitas tersebut ditujukan untuk mencari uang sebanyak-banyaknya dalam hal memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini terjadi dikarenakan banyak kebutuhan manusia sekarang ini yang tak terbatas dengan porsi kemampuan yang telah ia punya. Inilah yang menjadi faktor utama seorang itu melakukan tindakan tersebut. Mereka sekarang ini sudah tidak memikirkan lagi baik atau buruk suatu perbuatan itu. Yang mereka cari hanyalah uang, uang, dan uang.

Jika begitu, mereka mengapa tidak bekerja saja untuk mencari uang sendiri dengan cara yang benar? Kita tahu bahwa di kota besar banyak penduduk yang menyebabkan kepadatan populasi. Ini membuat suatu lapangan pekerjaan di kota itu terbatas dan tidak seimbang dengan keadaan populasi manusia saat itu. inilah yang menjadi pokok permasalahan besar di kota-kota besar, terutama Indonesia.

Selain itu, sosialisasi yang buruk juga menyebabkan mereka terdidik melakukan hal tersebut. Sebagai contoh anak seorang pencopet akan mencontoh perbuatan orang tuanya yang biasanya melakukan tindakan penyimpangan itu. Mereka tersugesti untuk mencontoh tindakan orang tua mereka dikarenakan dia menyimpulkan hal itu adalah hal yang baik. Karena, orang tua biasanya memberi contoh yang baik dan harus ditaati oleh mereka. Inilah hal yang menjadikan sosialisasi yang buruk di kalangan masyarakat, terutama menengah kebawah.

Lalu separah apa dampak kriminalitas itu sebenarnya? Kriminalitas itu jika dibiarkan akan menjadi sebuah penyakit sosial yang mengarah kepada mundurnya suatu pembangunan. Pembangunan yang dimaksud ini adalah pembangunan kepribadian dan pembangunan hubungan masyarakat. Karenanya aktivitas pembangunan akan terhambat dengan adanya kriminalitas dan akan memunculkan masalah baru, seperti tindakan anarkis, bentrok, dll.

Penyakit ini harus segera kita tuntaskan sejak dini. Kita bisa memulainya dengan cara yang sederhana seperti hidup jujur dan hemat. Karena dua unsur ini berhubungan erat dengan kriminalitas. Ketika kita sederhana dan tidak bermegah-megahan, maka kebutuhan kita merasa cukup dan tidak perlu lagi mencari uang dengan cara yang tidak benar seperti diatas tadi. Intinya, kita harus hemat dalam mengelola uang dan sabar dalam menghadapi kondisi hidup ini. Kita bisa menggunakan cara yang benar dengan bekerja, tidak perlu melakukan tindakan kriminal seperti perampasan hak orang lain itu.

Sosialisasi harus diperlukan dan ditingkatkan disini. Pemerintah dan juga masyarakat harus seimbang serta bersama-sama dalam mematuhi peraturan yang telah dibuat. Selain itu, peran pemerintah adalah menyadarkan kepada masyarakat luas bahwa tindakan kriminal adalah perbuatan yang tidak sesuai dengan nilai dan norma. Negara kita adalah negara yang berbudaya dan beradab. Sekiranya kita harus selalu menjunjung tinggi suatu peraturan itu agar dapat mencapai suatu kestabilan dan keselarasan sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun