Dorongan internal dan eksternal yang mendorong individu untuk terlibat dalam proses pembelajaran, mempertahankan usahanya, dan mencapai tujuan pembelajaran dikenal sebagai motivasi belajar (Darniyanti & Saputra, 2021; Djarwo, 2020). Â Motivasi belajar memiliki peran penting dalam menentukan bagaimana siswa berperilaku di lingkungan kelas, termasuk seberapa keras mereka mencoba, seberapa ulet mereka ketika menghadapi rintangan, dan seberapa besar mereka menyukai pengalaman belajar. Motivasi belajar dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
1. Motivasi intrinsik
Motivasi ini adalah sesuatu yang berasal dari dalam diri seseorang. Karena mereka merasa puas dan terlibat dengan materi, siswa yang termotivasi secara alami akan belajar.
2. Motivasi ekstrinsik
Motivasi ini adalah dorongan yang berasal dari luar individu. Siswa yang termotivasi secara ekstrinsik belajar untuk mencapai tujuan tertentu atau menghindari masalah.
Motivasi belajar sangat penting bagi keberhasilan akademis, pengembangan karakter, keterampilan sosial, dan kapasitas berpikir kritis dan kreatif anak. Berikut ini apa saja dampak-dampak yang mempengaruhi siswa dari motivasi belajar tersebut:
1. Dari segi prestasi akademik
2. Pengembangan karakter
3. Meningkatkan keterampilan sosial
4. Kemampuan berpikir kritis dan kreatif
5. Kemampuan mengendalikan diri sendiri
6. Belajar sepanjang hayat
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar, antara lain:
1. Tujuan yang jelas
2. Relevansi materi
3. Tantangan yang sesuai
4. Dukungan dan penghargaan
5. Kepuasan emosional
Jika mempertimbangkan semua hal, motivasi belajar sangat penting untuk pencapaian akademis dan pertumbuhan pribadi. Motivasi belajar memotivasi siswa untuk meluangkan waktu dan upaya yang diperlukan untuk belajar, menghadapi rintangan dengan optimisme, dan mewujudkan potensi terbesar mereka.
Kegembiraan dan minat siswa dalam proses pembelajaran sangat dipengaruhi oleh sejumlah faktor internal dan eksternal yang dapat menghambat keinginan mereka untuk belajar. Berikut penjelasannya:
1. Hambatan utama sering kali berasal dari internal, seperti kurangnya kesadaran diri dan kepercayaan diri yang rendah. Siswa yang kurang percaya diri terhadap keterampilan mereka sendiri cenderung tidak mau mengambil risiko dalam pendidikan mereka dan mencoba hal-hal baru karena mereka sering kali gugup dan takut gagal.
2. Hambatan eksternal juga signifikan, siswa mungkin merasa tidak dicintai dan putus asa untuk belajar jika keluarga mereka menyediakan suasana yang kurang mendukung, seperti ketika orang tua kurang menunjukkan minat atau rasa terima kasih. Selain itu, siswa mungkin mengalami emosi beban dan stres karena tekanan akademis yang berlebihan dan harapan yang tidak realistis dari orang tua atau profesor.
Meningkatkan motivasi belajar siswa merupakan tantangan penting bagi para pendidik dan orang tua. Berikut ini adalah beberapa strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa:
1. Menetapkan tujuan yang jelas dan realistis
2. Menyediakan umpan balik yang konstruktif
3. Membuat pembelajaran yang relevan
4. Menggunakan metode belajar yang variatif dan interaktif
5. Menciptakan lingkungan belajar yang positif dan mendukung
6. Memberikan penghargaan dan pengakuan
7. Menanamkan rasa kepercayaan dan tanggung jawab
8. Menanamkan rasa pencapaian dan kemajuan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H