Mohon tunggu...
Abu Rosyid
Abu Rosyid Mohon Tunggu... profesional -

PEMERHATI MASALAH-MASALAH KEPOLISIAN DAN SOSIAL

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dimana Letak Kebahagiaan?

17 Desember 2013   07:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:50 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Semua manusia, dulu, sekarang bahkan manusia-manusia yang akan datang kemudian, yang muda, tua, laki perempuan, semua menginginkan kebahagian. Tidak ada manusia yang tidak ingin bahagia, siapapun dia. Maka untuk mendapatkan kebahagiaan manusia menempuh berbagai usaha, ada yang di pertanian, ada yang di perdagangan, ada yang di pangkat dan jabatan, ada yang memuaskan hawa nafsu syahwatnya, semuanya tujuan untuk kebahagiaan. Namu apakah mereka mendapatkan kebahagian? dimana letak kebahagiaan sesungguhnya?

Ternyata mereka yang banting tulang mencari uang, mengumpulkan harta siang dan malam, meniti karier pangkat dan jabatan, setelah semua tercapai, merka katakan tidak mendapatkan kebahagiaan, yang ada justru kekecewaan, masalah dan masalah. Semakin uang banyak semakin masalah, semakin tinggi pangkat dan jabatan semakin banyak masalah yang harus dihadapi, maka tak heran bila mereka yang berpangkat tinggi terkadang memandang sebaliknya kepada yang pangkatnya rendah, enak ya jadi pangkat rendahan, ndak repot mikirin ini itu dan segala macam, tinggal terima perintah kerjakan beres.

Semua manusia demikian. Maka dimana sesungguhnya kebahagiaan.

Ada satu point, yang terkadang dilalaikan oleh manusia, dimana bagian ini sangat penting dan vital, yakni Agama.

Mereka yang sibuk bekerja di pertanian, perdagangan, perindustrian, kantor, pangkat dan jabatan kebanyakan mengabaikan masalah agama. Menganggap agama itu spele, ndak perlu disempurnakan, dan sekedarnya saja.

disinilah letak kesalahan orang yang memncari kebahagiaan. Seadainya saja mereka menyempurnakan agamanya, iman dan amalnya, yakni beriman kepada Alloh Swt, beriman ikut cara Rosululloh Muhammad SAW, maka pasti-pasti-dan pasti semua kita akan bahagia.

yang dipertanian beriman kepada Alloh Swt ikut cara dan ajaran dari Nabi Muhammada SAW, yang di perdagangan juga beriman dan berdagang ikut cara Nabi Muhammada Saw, yang dikantor juga demikian, pangkat dan jabatan pun demikian maka kebahagian akan muncul dengan sendirinya. Yakni jiwa yang damai, sentosa, sejahtera, bebas dari rasa takut dan berdosa, ketentraman hati, sakinah dan lainya akan didapatkan.

Dunia ini bukanlah tempat memuaskan hawa nafsu, karena nafsu manusia di dunia ini terbatas, maka nanti-nati ada waktunya kita akan diberikan kesempatan memuaskan hawa nafsu kita yakni di syurga Nya Alloh Swt.

Oleh karena itu, rekan sekalian Indonesia...

Saya mengajak pada diri sendiri dan sekalianm rekan, mari kita taat kepada Alloh ikut cara nabi Muhammmad Saw satu kali 24 jam. Makan, minum, tidur, kerja, berdagang, bertani, kantor dan sebagainya, diajarkan dalam Agama yakni ikut sunnah Nabi Muhammad Saw.

Salam NKRI harga mati

Suaraku dari lembah Tidar......

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun