Mohon tunggu...
Rosyidah Nur Halimah
Rosyidah Nur Halimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Sebelas Maret. Suka baca buku dan nulis puisi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sumpah Pemuda Simbol Persatuan dalam Meraih Kemerdekaan

27 Oktober 2023   11:31 Diperbarui: 27 Oktober 2023   12:29 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penulis: Rosyidah Nur Halimah & Dr. Muhammad Rohmadi Ratulisa, M.Hum

Lahirnya Sumpah Pemuda bermula dari Kongres Pemuda II yang digagas oleh Persatuan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) dan dihadiri oleh organisasi pemuda. Di antaranya Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Bataks Bond, Pemoeda Indonesia, Jong Islamieten Bond, Jong Celebes, Sekar Rukun, Jong Ambon, dan Pemuda Kaum Betawi.

Berikut ini adalah isi dari Kongres Sumpah Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928:

Pertama:

Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.

Kedoea:

Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.

Ketiga:

Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.

Sumpah Pemuda adalah bukti bahwa rakyat bahwa Indonesia begitu mendambakan kemerdekaan dan kemerdekaan itu tidak akan tercapai tanpa persatuan. Sumpah Pemuda menjadi simbol bahwa di atas perbedaan suku, agama, ras, daerah, kepentingan ada sesuatu yang lebih penting yaitu persatuan untuk mencapi kemerdekaan. Persatuan itu mencakup tanah air, bangsa, dan bahasa.

Sumpah Pemuda mampu menjadi inspirasi bagi pemuda-pemudi di era ini untuk sadar bahwa perjuangan tidak boleh berhenti, meski kemerdekaan telah teraih. Sebab menghentikan perjuangan dan menyerah pada kemalasan dan membiarkan negeri ini kosong tak terisi oleh karya-karya, inovasi, dan perkembangan sama saja mengkhianati Sumpah Pemuda dan tokoh-tokoh perjuangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun