Mohon tunggu...
rosyidah
rosyidah Mohon Tunggu... Jurnalis - pelajar

suka makanan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

bagaimana pendidikan kewirausahaan dapat memperkuat dalam kurikulum vokasional untuk untuk mendukung jiwa patriotisme

6 Januari 2025   18:00 Diperbarui: 6 Januari 2025   17:49 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

 

Kurikulum vokasional mulai terdengar di kalangan masyarakat. Dengan program belajar yang mengutamakan pembelajaran praktek daripada materi, membuat mahasiswa lebih mudah memahami materi yang diberikan. Adapun pesentase pembelajaran praktek adalah 60% dan materi 40%. Kurikulum vokasional mendidik mahasiswa untuk siap terjun di dunia kerja dan mendidik mahasiswa untuk punya jiwa kewirausahaan Jiwa kewirausahaan adalah kemampuan seseorang untuk melihat peluang, keberanian mengambil resiko, dan punya banyak inovasi. Jiwa jiwa ini harus dimiliki oleh seseorang yang ingin membuka usaha dan sesorang yang menyediakan lapangan kerja bagi orang lain. Jiwa kewirausahaan ini bisa didapatkan di kurikulum vokasional. Bagaimana memperkuat jiwa kewirausahaan di kurikulum vokasional untuk mendukung jiwa patriotisme ? Integrasi Nilai-Nilai Patriotisme dalam Materi Kewirausahaan Penerapan Contoh Lokal Materi kewirausahaan dapat memasukkan contoh-contoh sukses dari pengusaha lokal yang berkontribusi terhadap pembangunan daerah dan nasional. Ini akan menunjukkan kepada siswa bahwa kewirausahaan tidak hanya tentang keuntungan pribadi tetapi juga tentang berkontribusi pada masyarakat dan negara. Studi Kasus Nasionalisme. Mengembangkan studi kasus yang menunjukkan bagaimana pengusaha-pengusaha besar di Indonesia berhasil mengangkat potensi lokal dan memberikan dampak positif terhadap bangsa. Ini bisajmelibatkan sektor-sektor seperti pertanian, maritim, atau kerajinan tradisional. Proyek Kewirausahaan Berbasis Masyarakat Proyek Sosial dan Ekonomi: Siswa dapat diberi tugas untuk mengembangkan usaha kecil yang berbasis pada kebutuhan masyarakat lokal. Ini bisa meliputi pengembangan produk lokal atau layanan yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Melalui proyek ini, siswa belajar untuk menjadi wirausahawan yang bertanggung jawab secara sosial dan mendukung pembangunan nasional. - Kolaborasi dengan UMKM Lokal: Kerjasama dengan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) setempat untuk memberikan siswa pengalaman langsung dalam mengelola usaha yang bertujuan untuk memperkuat ekonomi lokal. Ini mengajarkan siswa bahwa usaha kecil juga memiliki peran penting dalam memperkuat ekonomi negara. Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Patriotisme - Modul Khusus: Menciptakan modul pembelajaran yang menggabungkan kewirausahaan dengan pendidikan kewarganegaraan, yang menekankan peran wirausahawan dalam membangun bangsa. Modul ini bisa mengajarkan tentang pentingnya menggunakan produk dalam negeri, memprioritaskan tenaga kerja lokal, dan menjaga kelestarian lingkungan sebagai bentuk cinta tanah air. - Pembelajaran Berdasarkan Tantangan: Memasukkan tantangan yang menuntut siswa untuk menemukan solusi inovatif terhadap masalah-masalah lokal atau nasional. Misalnya, tantangan untuk menciptakan produk ramah lingkungan yang dapat membantu mengurangi impor. Pendidikan Karakter dan Kewirausahaan - Pengembangan Soft Skills: Memasukkan pelatihan tentang kepemimpinan, etika, dan tanggung jawab sosial ke dalam pendidikan kewirausahaan. Siswa diajarkan pentingnya integritas, kejujuran, dan kerja keras dalam berbisnis, yang merupakan nilai-nilai patriotisme yang harus dipegang teguh. - Pendidikan Berbasis Proyek: Melalui pendekatan ini, siswa dapat terlibat dalam proyek nyata yang berhubungan dengan pembangunan nasional. Misalnya, mereka bisa diminta untuk membuat rencana bisnis untuk produk yang dapat menggantikan impor atau yang dapat diekspor untuk meningkatkan devisa negara. Program Kemitraan dan Penghargaan Kemitraan dengan Institusi Negara:Menjalin kemitraan dengan kementerian atau lembaga negara untuk mendukung pengembangan usaha siswa yang memiliki dampak pada pembangunan nasional. Ini bisa berupa program magang, pendampingan, atau bantuan modal. - Penghargaan Kewirausahaan Patriotis: Mengadakan kompetisi atau penghargaan untuk siswa yang mampu mengembangkan usaha yang tidak hanya inovatif, tetapi juga berdampak positif pada komunitas dan negara. Penghargaan ini akan memotivasi siswa untuk berwirausaha dengan semangat patriotisme. Penerapan Teknologi dan Inovasi Lokal - Penggunaan Teknologi Lokal:Mendorong siswa untuk menggunakan teknologi lokal dalam pengembangan usaha mereka. Ini bukan hanya mendukung inovasi dalam negeri tetapi juga memperkuat rasa bangga akan produk-produk teknologi buatan anak bangsa. - Inovasi Berbasis Kearifan Lokal: Mengintegrasikan kearifan lokal dalam pengembangan produk atau layanan yang sesuai dengan budaya dan kebutuhan masyarakat setempat. Dengan demikian, siswa belajar untuk menghargai dan melestarikan budaya Indonesia melalui

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun