Mohon tunggu...
rosyidah SriWahyuni
rosyidah SriWahyuni Mohon Tunggu... Guru - Guru

Rendah diri kepada sesama itu tidak diperlukan. Tapi rendah hati terhadap sesama itu adalah suatu keharusan.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Perjalanan Kecilku (Bagian 3): Antara Masjid Alkaff Kampung Melayu, ISEAS-Yusof Ishak Institute, sampai Merlion Park Singapura

28 Juli 2020   15:08 Diperbarui: 28 Juli 2020   19:16 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto:beautifulmosque.com

Ketika kami sampai disana, hampir sepanjang jalan menuju sebuah ruangan, kami disapa dan disambut oleh orang-orang yang masih sangat muda,dengan senyum ramah mereka dan mengarahkan kami ke sebuah ruangan tempat pertemuan.  

Pada saat kami bertandang kesana, di Singapura sedang hangat-hangatnya berita tentang pesta besar rakyatnya, yaitu persiapan untuk pemilihan presiden. Yang salah satu nama yang santer terdengar saat itu adalah Halimah yang akhirnya terpilih di negara singa putih ini sebagai presiden wanita pertama di Singapura dan resmi dilantik pada tahun 2017. 

Kegiatan ini di awali dengan perkenalan, baik dari pihak kampus yang diwakili oleh dosen pembimbing kami,  dan dari pihak ISEAS  yang menjelaskan bahwa lembaga ini bekerja sama  dengan tenaga dari Indonesia, yang salah satunya merupakan   tenaga ahli yang sudah senior dan sudah lama menjadi tenaga disana. Setelah itu  diadakan kesempatan tanya jawab.

Acarapun usai, dan buspun melaju menuju sebuah area pertokoan, yang konon katanya bernama kampung coklat.Acara incip mengincippun dimulai. Sudah barang tentu, karena dari pihak toko yang mempersilahkan kami untuk mencicipi coklat-coklat yang berjajar disana. Kami membeli beberapa coklat untuk oleh-oleh.

Bus kami kembali melaju.kali ini yang dituju adalah Merlion Park. Mungkin para wisatawan merasa kurang afdhal kalau ke singapura tidak mengunjungi tempat ini. Demikian juga saya dan rombongan yang  diberi kesempatan untuk untuk menikmatinya meskipun sampai sana sudah malam hari. Kami melihat perahu-perahu membawa penunpangnya. Cahaya lampu warna warni menghiasi malam itu. Walaupun sudah gelap dan tidak bisa melihat dengan sejelas-jelasnya, tapi area ini masih ramai oleh hilir mudik pengunjung. 

Kami juga melihat bangunan-bangunan megah yang s kemarin kami hanya bisa melihatnya dari bus pada siang hari. Kemudian kami menikmati udara malam sambil berjalanmenuju jalan raya  yang sesekali mlihat barisan orang berseragam seperti tentara. entah mereka latihan militer atau apa.tapi menurut informasi yang saya dengar, ada yang mengatakan bahwa itu merupakan pergantian giliran tugas untuk  patroli malam.

Kami jalan kesana kemari melihat suasana sekitar sambil menunggu teman-teman yang lain mengumpul dekat bus untuk melanjutkan perjalanan kami.

dokpri
dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun