Mohon tunggu...
Dr Hj Rosyetti
Dr Hj Rosyetti Mohon Tunggu... Dosen - KONSENTRASI EKONOMI ISLAM

DOSEN TETAP PADA JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS RIAU

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Berkah dan Nikmat Keaslian Gula Aren

21 September 2020   11:16 Diperbarui: 21 September 2020   11:27 1078
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Proses pengolahan gula aren cetak sangat tergantung niat dan tujuan masing-masing pengrajin (produsen) gula aren cetak. Pengolahan secara umum, yang dilakukan pengrajin gula aren cetak dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:

  • Pengrajin yang syariah: menggunakan bahan baku murni (seratus persen) nira aren dalam proses produksi gula aren cetak, disebut sebagai gula aren cetak asli, dijual dengan  kisaran harga Rp 25.000,- sampai dengan Rp 30.000,- per Kg, atau sebanyak dua balok.
  • Pengrajin yang tidak syariah: menggunakan bahan baku yang dicampur, tidak seratus persen nira aren, maksudnya dalam proses produksi gula aren cetak, terdapat bahan selain nira aren, diantaranya menggunakan gula pasir (molase),  atau lebih populer dengan istilah gula aren oplosan, dijual dengan kisaran harga Rp 20.000,- sampai dengan Rp 25.000,- per Kg, juga sebanyak dua balok.

Harga tersebut diatas berlaku pada tingkat pengrajin (produsen) gula aren cetak (Rokan Hulu, Riau), baik untuk gula aren cetak yang asli maupun gula aren cetak oplosan.

dokpri
dokpri
Pengrajin yang syariah (kelompok a) jelas, proses produksinya dapat menciptakan dan  menambah mashlahah, tentunya meraih profit secara hakiki dengan berbingkai tujuan dan hukum Islam serta berkelanjutan secara optimal. 

Sementara pengrajin yang tidak syariah (kelompok b) hanya semata-mata beroreantasi mendapatkan laba besar dan sesaat dan sesungguhnya merugi dalam kurun waktu panjang. 

Selain itu juga berdampak dan berpengaruh buruk terhadap kepercayaan konsumen, dan pada akhirnya konsumen meninggalkan produk oplosan tersebut. Produsen yang melakukan pembohongan terhadap konsumen, jelas dalam Islam dilarang (tidak dibenarkan), pada akhirnya ya berdosa.

Produksi gula aren cetak dari kelompok pengrajin yang syariah, tentunya meraih keberkahan dan kenikmatan gula aren asli. Hal ini berbeda dengan kelompok pengrajin gula aren cetak yang tidak syariah, tentu tidak akan meraik keberkahan dan kenikmatan aslinya gula aren.

  

"Wassallam"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun