Mohon tunggu...
Rosyad Subagja
Rosyad Subagja Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa HI

Mahasiswa HI UIN Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ransomware sebagai Tantangan terhadap Cyber Security di Indonesia

25 Oktober 2022   23:28 Diperbarui: 25 Oktober 2022   23:59 1322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Perkembangan dalam berbagai bidang pada zaman ini mengalami peningkatan termasuk dalam bidang teknologi digital. Perkembangan teknologi digital ini seperti menjadi komoditas utama bagi segala aspek kehidupan sehari-hari bagi masyarakat. 

Hal ini bukan tanpa alasan, menurut ITU (International Telecommunication Union) pada tahun 2018, pengguna teknologi digital atau internet sudah mencapai 3,9 milliar dan pastinya akan mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Kebutuhan durasi untuk mengakses internet bagi masyarakat juga mengalami peningkatan mencapai 7 jam per hari termasuk dalam mengakses media sosial. Meningkatnya aktivitas masyarakat mulai dari orang dewasa bahkan hingga anak kecil dalam mengakses internet dalam waktu lama tersebut akan menimbulkan sebuah kebiasaan atau ketergantungan.

Masyarakat di dunia memiliki tujuan maupun alasan tersendiri seperti hanya untuk sekedar mencari hiburan, untuk mempelajari segala pengetahuan atau bahkan untuk menjadi wadah dalam berbisnis. Tidak heran dari perkembangan teknologi digital maupun pemaikaian masyarakat terhadap teknologi digital yang sangat pesat tersebut pastinya akan diikuti ancaman keamanan siber (cyber security)yang signifikan juga.

Salahsatu ancaman terhadap keamanan siber (cyber security) saat ini yaitu malware (malicious software) merupakan perangkat lunak yang berbahaya termasuk di dalamnya terdapat virus, worm, ransomware dan spyware.

Malware sendiri diaktifkan ketika pengguna internet menekan tautan atau web yang tidak jelas keamanannya. Dari beberapa jenis malware tersebut, ransomware merupakan paling berbahaya yang bekerja melalui metode enskripsi asimetri kriptografi yang menggunakan kunci atau kode untuk mengenskripsi dan mendekripsi file.

Sejarah pertamakali munculnya ransomware sendiri ditemukan di komputer milik seorang pekerja di suatu perusahaan asuransi di Belgia yang bernama Eddy Willems pada tahun 1989. Ransomware itu muncul setelah disket yang ada di komputer Eddy tersebut terkena virus dan terkunci bersamaan dengan munculnya pesan menuntut untuk membayar jika ingin komputernya kembali normal.

Dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat terhadap teknologi digital, membuat munculnya beberapa jenis serangan ransomware terhadap keamanan siber yaitu terdiri dari dua jenis, ada encrypting ransomware yang contohnya seperti wannacry yang melanda hampir di berbagai negara di dunia termasuk negara besar seperti Amerika Serikat dan bahkan negara kita Indonesia pada periode 2017-2018. 

Contoh lainnya dari encrypting ransomware yaitu cryptowall, crypto locker dan locky. 

Jenis kedua dari ransomware yaitu locker ransomware yang dimana serangan jenis ini dinilai mudah dideteksi maupun diatasi dibanding kasus ransomware lainnya. Namun, serangan locker ransomware ini dimana para peretas (hacker) berpura-pura menjadi otoritas hukum atau agen dari pemerintah yang mendeteksi dan mendenda korbannya karena melakukan aktivitas ilegal di internet.

Banyak negara-negara di dunia yang terkena kasus serangan ransomware ini. Laporan intelijen keamanan siber SonicWall dalam tema SonicWall Cyber Threat Report 2022, terdapat sekitar 623 juta yang terkena serangan ransomware secara global pada tahun 2021. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun