Mohon tunggu...
Rosyadah Rensy DMP
Rosyadah Rensy DMP Mohon Tunggu... Lainnya - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Tari adalah bahasa tersembunyi dari jiwa - Martha Graham"

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjadi Pribadi yang Produktif untuk Bangsa dan Negara

19 Oktober 2023   06:05 Diperbarui: 19 Oktober 2023   06:13 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Produktif adalah kemampuan untuk menghasilkan sesuatu dalam jumlah besar untuk mencapai hasil yang diinginkan dengan sedikit waktu dan usaha. Dalam konteks pekerjaan, produktivitas bermakna keahlian seseorang dalam menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu yang sudah ditentukan. Produktivitas membutuhkan efektivitas dan efisiensi untuk mencapai hasil pekerjaan yang sempurna. Produktivitas merupakan salah satu fokus utama dalam manajemen bisnis dan teknik. Banyak organisasi mempunyai program formal untuk terus mengembangkan produktivitas, misalnya program jaminan produksi.

Menjadi pribadi yang produktif sangat penting untuk kesuksesan bangsa dan negara. Generasi Z saat kini menjadi kunci kemajuan bangsa Indonesia. Generasi muda adalah penerus bangsa yang akan melanjutkan perjuangan. Indonesia kini menikmati keunggulan demografis yang akan mencapai puncaknya pada tahun 2030: lebih banyak penduduk pada kelompok usia produktif dibandingkan kelompok usia non-produktif. Karena gaya manajemen tradisional generasi muda dan kurangnya pengalaman pembelajaran organisasi, seperti keinginan untuk mengenali dan mengembangkan bakat bawaan mereka sepanjang karir mereka, generasi produktif Indonesia saat ini menghadapi persaingan yang lebih sedikit dibandingkan dengan negara lain, khususnya di kawasan ASEAN.

 Generasi milenial masa kini menjadi kunci kesejahteraan dan pembangunan negara. Indonesia akan menjadi bangsa yang terdepan dan revolusioner jika generasi milenial masa kini bisa produktif. Manusia memerlukan pendidikan agar dapat menjalani kehidupan yang berakhlak mulia, mengembangkan prinsip-prinsip akhlak yang kuat, menjadi makhluk yang berbudi luhur, berdaya cipta, dan kreatif yang mampu memberikan sumbangsih bagi kemajuan negara dan negaranya dengan tetap menjaga jati diri keagamaan yang utuh. Selain membekali peserta didik dengan tabiat keagamaan yang kuat dan lurus guna menghadapi dinamika dan pergeseran tantangan zaman yang semakin canggih saat ini, pesantren dan madrasah pendidikan juga dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang taat dan bertaqwa, berakhlak mulia. berkarakter, memiliki pengetahuan yang sempurna, produktif dan inovatif, serta mampu menjawab tantangan zaman.

 Tidak adanya dorongan produktif dan kreatif yang memungkinkan generasi untuk melahirkan dan berkreasi dipengaruhi oleh kemiskinan dan rendahnya pendidikan. Generasi kita tidak punya pilihan selain membeli, menyalin, dan menyerah pada kondisi. Kemiskinan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: rendahnya kualitas sumber daya manusia akibat rendahnya pendidikan, keadaan yang kurang menguntungkan, diskriminasi, atau faktor keturunan; permasalahan ekonomi yang menyebabkan rendahnya partisipasi sekolah dan tingginya angka putus sekolah di kalangan kelompok miskin; dan hilangnya pekerjaan, yang mengurangi jumlah uang yang digunakan terutama untuk kebutuhan sehari-hari. Sebaliknya, kemiskinan mempengaruhi pendidikan dan belum dapat digolongkan sebagai faktor penghambat pendidikan. Karena kemiskinan bukanlah keadaan alamiah manusia, rendahnya tingkat pendidikan juga dapat berkontribusi pada meningkatnya angka kemiskinan. Beasiswa dapat dilihat sebagai semacam pengakuan yang diberikan kepada masyarakat agar mereka dapat melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi karena kurangnya pendidikan dapat membuat mereka kurang kompetitif dalam dunia kerja. Intinya, beasiswa memberikan uang kepada penerimanya.

 Kembali ke pembahasan menjadi pribadi yang produktif untuk bangsa dan negara melibatkan berbagai aspek, antara lain:

1.Manajemen waktu yang baik. Menjadi produktif bermakna memperoleh hasil yang diinginkan dengan waktu dan usaha minimal. Hal ini membuthkan keahlian manajemen waktu yang baik dan kemampuan pengutamaan tugas secara efektif.

2.Disiplin dan tanggung jawab. Menjadi produktif bermakna menunjukkan disiplin dalam bekerja dan bertanggung jawab atas perilaku seseorang. Hal ini termasuk tepat waktu, memenuhi batas waktu, dan merasa mempunyai pekerjaan.

3.Cinta tanah air. Agar dapat produktif untuk bangsa dan negara, seseorang harus memiliki rasa cinta dan kesetiaan kepada negara. Terkandung di dalamnya kesadaran akan pentingnya menjaga kedaulatan, persatuan, dan keselamatan negara.

4.Kesadaraan nilai-nilai kebangsaan. Bertindak produktif untuk bangsa dan negara juga mencakup pemahaman yang mendalam terhadap nilai-nilai kebangsaan seperti toleransi, kerjasama, dan persatuan. Hal ini mencakup kesadaran akan pentingnya mematuhi peraturan perundang-undangan, serta rela berkorban demi kepentingan negara.

5.Pembelajaran dan perbaikan. Agar bisa produktif bagi bangsa dan negara, kita juga harus berkomitmen untuk terus belajar dan melakukan perbaikan. Hal ini mencakup pengembangan keahlian baru, mengikuti perkembangan tren dan teknologi masa kini, dan terbuka kepada masukan dan kritik yang membangun.

Cara untuk menjadi pribadi yang produktif bagi bangsa dan negara, yaitu:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun