Mohon tunggu...
Moch RosyadAR
Moch RosyadAR Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk dikenang

Jika Bukan Anak Raja atau Ulama, Menulislah (al-Ghazali)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ditantang Pandemi, Salah Satu Mahasiswa KKN Upayakan Ketahanan Pangan

16 Februari 2021   09:30 Diperbarui: 16 Februari 2021   09:33 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Riri bersama saudara memanen tanaman sayur bayam yang telah ditanam selama tiga minggu dipekarangan rumah. Foto : Riri

Agam- Pandemi covid-19 membuat setiap orang untuk menetap dirumah demi memutus rantai penyebaran virus. Pandemi menyebabkan setiap orang kesulitan untuk mendapatkan makanan yang terjamin kesehatannya. Berbagai aktivitas dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pangan sehat sehari-hari. Salah satu solusi yang dapat dilakukan yaitu dengan berkebun sayur dipekarangan rumah sendiri, (14/01/21).

Riri, salah satu mahasiswa KKN kelompok 66 UIN Walisongo Semarang, mengakui memanfaatkan masa pandemi dengan berkebun sayur di pekarangan rumah bersama keluarga.

"Saya dan keluarga menanam sayur yang bisa segera dipanen dalam jangka pendek. Hal ini dapat memenuhi kebutuhan pangan di masa pandemi dengan kualitas yang terjamin, karena untuk saat ini sangat sulit mendaptakan sayuran yang sehat dan aman untuk dikonsumsi," katanya.

Dalam berkebun, Riri menanam bibit menggunakan polybag, setelah sayuran cukup besar, baru dipindahkan ketanah yang telah disediakan. Bibit diperoleh dari salah satu toko penjual bibit di daerah Agam. Sedangakan untuk kebutuhan pupuk di peroleh langsung dari kandang ternak sapi masyarakat.

Berbagai tanaman yang bisa ditanam antara lain sayur bayam, sayur sawi, sayur salada dan sayur kangkung. Tanaman tersebut sangat mudah ditanam dan dirawat. Untuk perawatan dapat dilakukan dengan menyiram tanaman sayuran sebanyak dua kali sehari yaitu pagi dan sore. Tanaman sayur memiliki masa panen yang sangat singkat yaitu hanya 3 minggu.

Keberadaan tanaman tersebut menjadi konsumsi pribadi, sehingga bisa menghemat pengeluaran rumah tangga dan menghasilkan makanan yang sehat tanpa campuran bahan kimia. (Red Syafrida)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun