Nabi Muhamma adalah manusia mulia yang diutus oleh Allah SWT untuk menyempurnakan Akhlaq manusia. Nabi Muhammad adalah manusia yang sangat dijaga oleh Allah dari perbuatan dosa atau maksiat biasa kita sebut dengan istilah Ma’shum (terjaga). Disamping itu Nabi Muhammad adalah sosok yang menjadi suri tauladan ummat manusia hingga kini. Banyak sekali akhlaq dan tauladan yang dicontohkan kepada kita semua. Nabi Muhammad sosok yang sangat istiqomah dalam menyebarkan dan menjalankan syariat islam. Allah SWT juga menegaskan bahwa pada diri Nabi Muhamad SAW benar-benar ada teladan bagi umat manusia. Allah SWT berfirman :
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ
Artinya : Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat serta yang banyak mengingat Allah. (Quran Surat Al-Ahzab Ayat 21).
Perkembangan zaman adalah sebuah keniscayaan yang tidak dapat dihindari oleh semua ummat manusia masa kini. Begitu juga manusia yang selalu mempunyai pemahaman dan pemikiran untuk berkeinginan semua hal dengan instan, dari hal itu manusia selalu mengembangkan ilmu pengetahuan Nya untuk memudahkan segala kebutuhan Nya yang banyak dengan mudah dan cepat. Dari masa ke masa memang teknologi berkembang pesat bahkan tanpa kendali moral dan etika manusia itu sendiri, yang itu secara tidak langsung berdampak kepada Individu, sosial budaya, bangsa dan Negara.
Salah satu wujud dari berkembang Nya ilmu pengetahuan dan teknologi adalah Media Sosial yang sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Selain kehidupan Nyata, manusia moderen juga hidup di dunia maya atau dikenal dengan Media Sosial. Media Sosial merupakan wadah kehidupan ke dua setelah kehidupan Nyata. Dimana media sosial merupakan tempat intraksi manusia dengan sangat mudah tanpa harus ber tatap muka layak Nya kehidupan Nyata.
Permasalahan sekarang yang terjadi adalah. media sosial juga menjadi wadah atau tempat untuk saling menghujat,menfitnah bahkan saling membuka aib masing masing. Hal ini tentu sangat tidak sesuai dengan yang diajarkan oleh Rasullah SAW. Lalu bagaimanakah peran suri tauladan akhlaq Rasullah ditengah zaman modern ini ? dan bagaimana dengan kita Ummat Nabi Muhammad dalam menyikapi hal tersebut ? tentu kita semua khusunya ummat islam merupakan sebuah kewajiban yang utuh untuk selalu melakukan dan mencontoh akhlaq Rasullah SAW.
Salah satu solusi untuk problem tersebut adalah pendidikan ummat islam tentu harus diarahkan untuk senantiasa meneladani akhlaq dari Rasulallah SAW. Muslim harus mempunyai jiwa Akhlaqul Karimah sesuai yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad. Dengan demikian hal hal apapun yang berkaitan dengan perkembangan zaman khususnya berkembang Nya teknologi dan media sosial harus didasarkan pada pemahaman Akhlaqul Karimah. Pengaruh dari problem tersebut sangatlah besar dan tidak ada cara yang ampuh untuk menangkal hal hal negative tersebut kecuali dengan menanamkan nilai nilai ajaran islam. khusus Nya untuk generasi muda yang sering kali mudah untuk menerima dampak negative tersebut. Kita harus meneladani sikap sikap atau akhlaq yang diajarkan Rasulallah.
Akhlaq menepati tempat yang sangat agung dalam agama islam, bahkan Syekh Abdul Qadir Al Jailani menegaskan bahwa dalam maqolah Nya “Saya lebih menghargai orang yang beradab dari pada orang yang berilmu” hal itu sangat jalas bahwa akhlaq adalah jawaban atas segala problem diatas. Salah satu solusi dari baginda Nabi Muhammad adalah manusia harus terus berpegang teguh kepada Al Qur’an karena Al Qur’an senidiri merupakan cermin dari akhlaq ummat islam. Nabi Muhammad bersabda ““Sesungguhnya seorang mukmin dengan akhlaknya yang baik akan mencapai derajat orang yang selalu shalat dan berpuasa.” (HR. Abu Dawud no. 4798, disahihkan oleh al-Albani). Akhlaq yang baik juga menjadi sebab manusia memiliki kedudukan yang agung dihadapan Allah SWT.
Diantara akhlaq ketika ber media sosial adalah :
- Pengguna media sosial mesti harus saling menghormati satu sama lain, dan saling menjaga privasi masing masing dalam media sosial. Hal itu juga seharus Nya kita tidak mudah untuk membagikan mengenai foto atau gambar yang dapat memicu adanya perpecahan dan merusak reputasi orang.
- Pengguna media sosial juga sangat dianjurkan untuk tidak menerima suatu berita atau informasi secara mentah. Perlu adanya informasi dan kejelasan berita yang kita terima, agar tidak menimbulkan fitnah.
- Dalam bermedia sosial juga kita sangat tidak dianjurkan untuk menyebar fitnah, berita isu sara yang mengakibatkan perpecahan dalam ummat islam khusus Nya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H