Kurang dari seminggu lagi, kita akan melaksanakan pesta demokrasi di negeri tercinta ini. Kita akan memilih presiden dan wakil presiden, DPD, DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten. Sebagai negara yang menjunjung tinggi demokrasi, maka jadilah warga negara yang baik dan jangan golput. Apalagi pemilu 2024, melibatkan banyak generasi muda sebesar 56,45%. Sehingga generasi millenial dan generasi Z lebih mendominasi  pemilu kali ini yang berjumlah 113.000.000 pemilih.
Seperti kata  Romo Franz Magnis Suseno yang mengatakan "pemilu bukan untuk memilih siapa yang terbaik tetapi untuk mencegah yang terburuk berkuasa".
 Dalam politik tidak ada yang sempurna. Pemimpin dan rakyat juga tidak ada yang sempurna. Tetapi kita harus bisa jeli dan cermat memilih yang baik diantara kemungkinan yang ada.
Jangan terprovokasi oleh berbagai isu yang tidak pernah pasti kebenarannya. Jangan juga terpengaruh karena serangan fajar disaat mendekati pemilihan. Apalagi serangan fajar menjadi senjata ampuh yang susah untuk dihilangkan. Bahkan, dizaman sekarang ini, transaksi dilakukan secara terang benderang dimasyarakat.
Saya menyarankan agar kita memilih pemimpin negara dan pejabat publik yang memiliki integritas yang tinggi dan mengutamakan kepentingan nasional daripada mementingkan kepentingan pribadi maupun golongan tertentu.
Pilihlah pemimpin yang bisa mengayomi dan berpihak kepada kaum yang kecil dan miskin. Memiliki rekam jejak yang sudah teruji dan terpuji. Serta bisa menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia.
Tepat 14 Februari 2024, kita harus bijaksana dalam memilih pemimpin yang mau bekerja dan melayani rakyat Indonesia dengan setulus hati dan penuh keikhlasan demi kemajuan Indonesia yang lebih baik dan semakin disegani oleh negara-negara didunia.
Siapapun diantara mereka yang terpilih nanti, semoga mereka bisa menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya.
Oleh karena itu, pemuda sebagai penentu masa depan harus bisa menjadi warga negara yang kompeten. Menjadi pemilih yang bijaksana, dan sebagai contoh untuk mewujudkan pemilu yang berkualitas dan bermartabat.
Akhirnya pilihlah pemimpin yang baik dan benar, serta bisa mengamalkan nilai-nilai pencasila dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat.