Mohon tunggu...
ROSWITA WENTIHALAWA
ROSWITA WENTIHALAWA Mohon Tunggu... Wiraswasta - wiraswasta

Tidak usah mengkhawatirkan masa lalu. Tidak usah juga mencemaskan masa depan. Hiduplah saat ini, Sekarang ini. Hanya saat ini dan sekarang ini yang abadi.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Bertumbuhlah dalam Luka

15 Juli 2023   23:08 Diperbarui: 15 Juli 2023   23:21 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi siapapun yang saat ini lagi berusaha bangkit dari keterpurukan karena perjalanan hidup yang terasa sangat menyesakkan, seperti tidak ada jalan lagi didepan untuk dilalui. Bahkan bangun dipagi hari saja kamu harus mengumpulkan seluruh tenaga agar bisa bersemangat lagi melakukan aktivitas. Saya mau katakan kamu adalah orang hebat. Sampai saat ini kamu bisa bertahan dan berada disini saat ini. Meskipun terasa berat tapi kamu mampu bertahan. Apapun alasanmu sekarang bertahan diatas rasa sakit itu. Kamu orang kuat, kamu luar biasa.

Andai saat ini kamu masih belum mampu menyembuhkan hatimu yang terluka karena kamu kehilangan sesuatu yang kamu perjuangkan selama ini, kamu dikhianati, dibohongi hingga mentalmu hancur berantakan. Sembuhlah pelan-pelan, semua butuh waktu dan butuh proses. Alam sedang melatihmu untuk lebih baik lagi.

Percayalah, hal yang membuatmu sakit itu yang membuatmu kuat. Dari hebatnya penderitaan, seseorang bisa melahirkan sebuah karya. Maka bertumbuh lah dalam luka. "Jangan lari dari apa yang membuatmu terluka, tetapi terlukalah sampai sembuh". Begitu kata Rumi.

Saya tahu ini tidak mudah, tetapi selama pilihanmu tidak salah mengambil keputusan dalam menghadapi badai hidup, semua bisa dilewati. Karena hanya orang yang bertahan dan bisa menyesuaikan diri dalam segala situasi dan kondisi apapun yang menjadi pemenang kehidupan ini. Kamu salah satunya yang membaca tulisan ini.

Selama saya hidup saya menemukan bahwa penderitaan hidup sebenarnya bisa dilalui, tinggal kita bagaimana meresponnya. Selama itu juga saya tahu makna kebahagiaan itu apa. Didalam penderitaan yang membuat terluka, kita tahu bahwa kebahagiaan itu sebenarnya didalam bukan diluar diri. Karena disaat kamu terluka, percayalah yang bisa menyelamatkanmu hanyalah dirimu sendiri tidak ada orang lain. Maka bangunlah hubungan yang intim dengan dirimu sendiri.

Penderitaan itu sebenarnya bukan musibah tetapi berkat yang menaikkan level kehidupanmu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun