Cerita Ulang 1
SI PITUNG
Cerita Rakyat dari Indonesia (Betawi)
Pintung adalah nama seorang pemuda betawi yang hidup pada jaman penjajahan Belanda. Ia berasal dari Rawa Belong, kecamatan Kebayoran Lama, bapaknya bernama Piun sedangkan ibunyabernama Pinah. Si Pitung dari kecil senang belajar mengaji, menolong  yang lemah dan sangat senang belajar bela diri silat. Ibadah tidak pernah dilupakan dan bersifat dermawan. Untuk itulah dia disenangi teman-temannya dan orang lain.
Si Pitung menjadi murid Hj. Napin dari Rawa Belong. Ia termasuk murid yang paling pandai baik ilmu agama maupun bela diri. Ilmu si Pitung boleh dikatakan paling tinggi dari teman-temannya, namun Pitung tidak sombong bahkan lebih sopan dan selalu menolong yang lemah karena itulah ia disegani orang-orang disekitar Rawa Belong. Tetapi sebaliknya Pitung dianggap musuh bagi tuan-tuan tanah dan Belanda.
Pitung mempunyai dua teman sepeguruan yang selalu mengikuti jalan pikirannya yaitu Jiih dan Rais. Kedua temannya tersebut selalu membantu Pitung jika ia mendapat kesulitan. Orang tua Pitung bekerja sebagai petani dan juga beternak kambing. Pada suatu hari bapak Pitung menyuruh untuk menjual kambing ke Tanah Abang. Berangkat Si Pitung dengan menuntun kedua kambingnya. Sampai dipasar Tanah Abang kambingnya cepat terjual. Ketika Pitung menerima uang ada dua pencopet yang melihatnya dan diikutilah perjalanan Pitung. Sebelum sampai dirumah Pitung mampir si sebuah langgar untuk  menjalankan shalat lohor. Diletakkan bajunya karena ia akan mengambil air wudhu. Melihat baju Pitung diletakan maka dua orang pencopet mendekatinya dan mengambil uang tanpa sisa dan kaburlah mereka.
Setelah shalat Pitung meraba-raba saku bajunya, ia terkejut dan gemetar karena uang disakunya telah lenyap. Pitung berpikir sebentar dan ia yakin bahwa dua orang yang mengikutinnya selama perjalanan dari pasar sampai langgar adalah pencopet. Dengan hati sedih Pitung meneruskan perjalanan pulang, sampai dirumah Pitung menceritakan kejadiaannya kepada orang tua. Pitung dimarahi oleh kedua orang tuanya dan Pitung harus mencari sampai uang  kembali.
Si Pitung dengan perasaan gundah dan geram pergi lagi kepasar untuk mencari pencopet dan meminta uangnya kembali. Sampai di pasar Pitung melihat orang yang mengikutinnya sedang berkumpul ditepi jalan dengan teman-temannya yang lain. Pitung mendekatinya dan mereka meminta Pitung untuk bersedia dijadikan pemimpin mereka. Pitung langsung menolaknya dan memaksa kepada mereka untuk mengembalikan uangnya. Tetapi pencopet menolak dan terjadilah pertengkaran dan perkelahian. Pitung dikembalikan. Dengan perasaan lega dan senang Pitung pulang kerumah dan menyerahkan uang tersebut kepada orang tuanya. Bapaknya sangat bangga mempunyai anak Si Pitung.
Perlu diketahui bahwa penduduk Rawa Belong dan sekitarnya di saat itu banyak yang menjadi korban pemerasan dan kekerasan dari tuan tanah beserta kaum penjajah yaitu : Kompeni Belanda. Mereka mengharapkan ada yang melindunginya. Melihat keadaan seperti itu Pitung tidak tega terhadap penduduk yang menderita. Maka ia melakukan gara-gara bersama Jiih dan Rais. Pitung dan teman-temannya melakukan perampokan terhadap tuan-tuan tanah dan orang-orang kaya di wilayah Rawa Belong dan sekitarnya. Hasil perampokannya dibagi-bagikan kepada rakyat kecil dan miskin.
Pitung dan kawan-kawannya diawasi. Pada suatu malam aksi Pitung dilaporkan kepada sekelompok polisi Belanda dan informasi ini disebar luaskan kepada jajaran polisi. Teman-teman Pitung tertangkap dan disiksa. Melihat teman-temannya disiksa maka pitung bersedia menyerahkan diri dengan syarat teman-temannya tidak lagi disiksa. Permintaan Pitung dipenuhi oleh Polisi dan akhirnya ditangkap dan dipenjarakan di penjara Grogol.
Mendengar kabar pitung tertangkap, tuan-tuan tanah dan orang kaya merasa lega, senang dan melakukan pesta pora. Sebaliknya masyarakat kecil dan miskin sedih dan merasa ketakutan lagi. Tak lama setelah tertangkap, Pitung berhasil meloloskan diri keluar dari penjara. Polisi Belanda kebingungan, tuan-tuan tanah dan orang kaya juga merasa ketakutan. Dicarinya Pitung kemana-mana tetapi tidak terlihat batang hidungnya. Karena kehabisan akal, polisi menangkap orang tua Pitung dan gurunya. Polisi melakukan penyiksaan terhadapnya dan memaksa gurunya untuk mencari sampai ketemu. Guru Pitung mencari Pitung kemana-mana diikuti oleh polisi dan akhirnya ditemukan di Pondok Bambu.
Mendengar penyiksaan terhadap orang tua dan gurunya Pitung tudak tega dan memutuskan untuk menyerahkan diri kepada polisi dan akhirnya polisi dengan mudah menangkap Pitung. Pitung meninggal dunia dan dimakamkan di daerah Pejagalan. Rakyat sangat kehilangan Si Pitung yang telah melindungi mereka. Schout Heyne sebagai pemimpin kompeni Belanda bangga dapat menembak Pitung sehingga baginya tidak ada musuh membahayakan.
Cerita Ulang 2
Robin Hood
Cerita Rakyat dari Inggris
Pada abad pertengahan di Inggris, hidup seorang anak bangsawan bernama Robin Hood. Keluarga Robin Hood adalah keluarga bangsawan yang sangat berada. Meskipun keluarganya kaya raya, Robin Hood tidak memiliki sikap sombong. Robin Hood tidak terlena oleh kekayaan yang dimilikinya, namun sebaliknya, ia sangat peka dengan keadaan masyarakat disekitarnya. Sejak kecil ia berlatih menggunakan panah bersama ayahnya Tuan Hugh.
Saat itu perang salib sedang berlangsung di daratan Britania Raya. Meskipun Robin Hood adalah anak seorang bangsawan, namun Ia tetap menjunjung rasa kebangsaannya serta jiwa sosialnya. Robin Hood dan teman-temannya tetap turut serta dalam peperangan yang sedang berkecamuk di tanah air mereka. Mereka tinggal di Hutan Shelwood sambil bersembunyi dari musuh.
Dalam persembunyiannya di Hutan Shelwood , Robin Hood memerhatikan keadaan disekitarnya. Pada saat itu rakyat kecil hidup semakin sengsara karena ketidak stabilan Kerajaan Inggris yang sedang dalam keadaan perang besar-besaran dan meningkatnya penjarahan, sementara rakyat yang kaya raya mendapat perlindungan khusus dan tetap hidup dalam keadaan yang aman.
Robin Hood yang melihat keadaan sekitarnya, merasa terketuk jiwanya. Robin Hood akhirnya berusaha melakukan sesuatu untuk memperjuangkan nasib rakyat kecil yang ada disekitarnya. Robin Hood mencuri dari orang-orang kaya, dan hasilnya ia bagikan pada rakyat yang miskin dan kelaparan. Awalnya Robin Hood melakukan aksinya seorang diri sebagai perwujudan inisiatifnya, namun lama kelamaan, banyak orang yang mengikuti aksi Robin Hood yang cukup nekat ini.
Rakyat kecil yang mendapat makanan, uang, dan barang-barang dari hasil rampasan Robin Hood dan teman-temannya menganggap mereka sebagai seorang pahlawan. Dalam pengembaraannya di Hutan Shelwood, Robin Hood jatuh cinta pada seorang gadis bernama Marian. Tak lama setelahnya, mereka akhirnya menikah dan dikaruniai dua orang anak.
Berita tentang kegiatan Robin Hood dan teman-temannya telah tersiar ke seluruh penjuru Inggris. Meskipun banyak orang yang menganggap Robin Hood sebagai pahlawan bagi kaum miskin, namun apa yang dilakukan Robin Hood dan teman-temannya tetap merupakan tindakan kriminal, sehingga mereka menjadi buronan sheriff Inggris, bahkan Pangeran John yang saat itu berkuasa.
Wabah penyakit menyebar di daerah hutan dimana Robin Hood tinggal. Penyakit itu menelan banyak korban jiwa termasuk Marian. Keadaan Robin Hood semakin kacau setelah ditinggal pergi oleh isterinya. Banyak orang suruhan Pangeran John yang memburu Robin Hood dan para pengikutnya. Mereka berusaha bersembunyi dan berlari, sambil terus mengumpulkan barang rampasan dari orang-orang kaya.
Akhirnya, Robin Hood jatuh sakit. Teman-temannya membawa Robin Hood ke rumah seorang biara yang katanya seorang penyembuh. Saat ditinggalkan oleh teman-temannya, biara bernama Nyonya Marie yang ternyata adalah suruhan pemerintah Inggris itu memotong urat nadi di pergelangan tangan Robin Hood dengan sebuah gunting. Setelah salah satu teman Robin Hood berhasil mendobrak masuk, mereka menemukan Robin Hood telah bersimbah darah.
Dalam keadaan sekarat di pangkuan salah satu temannya, Robin Hood meminta temannya tersebut untuk mengambilkan panah kesayangannya. Setelah menerima panah tersebut, Robin Hood melepaskan anak panah miliknya ke pepohonan di hutan. Robin Hood meminta teman-temannya untuk merawat kedua anaknya dan memakamkannya tempat dimana panah miliknya menancap. Setelah berkata demikian, ajal menjemput Robin Hood. Pahlawan yang dianggap telah membela kaum miskin itupun meninggal dunia.
Persamaan Cerita Ulang Si Pitung dan Robin Hood
1.Mengambil tema heroik
2.Memiliki satu tokoh utama cerita. Tokoh tersebut adalah pria yang dianggap berpengaruh positif terhadap lingkungan sekitarnya
3.Kedua tokoh dipercaya pernah hidup di daerah dimana cerita ulang tersebut muncul
4.Kedua tokohnya menggambarkan keadaan dan kebiasaan masyarakat yang ada pada masa tersebut
5.Kedua tokoh melawan katidakadilan yang terjadi di tengah masyarakat
6.Robin Hood dan Si Pitung melakukan perampokan dan perampasan barang-barang berharga dari orang kaya atau bangsawan untuk akhirnya dibagi-bagikan pada rakyat miskin
7.Keduanya dianggap pahlawan oleh rakyat miskin, namun dianggap perampok oleh pemerintah
Perbedaan Cerita Ulang Si Pitung dan Robin Hood
Si Pitung
Robin Hood
Latar tempat dan suasana di Betawi
Latar tempat dan suasana di Inggris
Kabudayaan yang muncul dalam cerita ulang adalah kebudayaan Betawi
Kebudayaan yang muncul dalam cerita ulang adalah kebudayaan Inggris
Pandai Silat
Pandai Memanah
Berperang Melawan Pemerintahan Belanda
Berperang dalam Perang Salib dan melawan ketidak adilan pemerintahan Inggris (Pangeran John)